jpnn.com - MSG merupakan bahan penyedap rasa yang aman dan berguna untuk makanan. Namun, sama halnya dengan berbagai makanan lainnya, MSG tidak boleh dikonsumsi berlebihan.
Berikut beberapa efek samping dan dampak yang ditimbulkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung MSG.
BACA JUGA: Suami Orgasme Duluan Namun Istri Belum Terpuaskan, Bagaimana Hukumnya?
1. Sakit kepala
Konsumsi MSG yang berlebihan dapat memicu pelebaran pembuluh darah.
Proses pelebaran pembuluh darah ini dapat berpengaruh pada aktivitas-aktivitas yang tidak normal pada saraf-saraf otak.
BACA JUGA: Rezeki Sedang Seret? Ini Doa Rasulullah SAW Saat Keluar Rumah
Hal inilah yang jadi penyebab kenapa MSG yang dikonsumsi secara berlebihan dapat rentan memicu sakit kepala.
Kondisi ini menjadi akibat dari saraf di otak yang terstimulasi secara berlebihan.
BACA JUGA: Siapkan Mitigasi, MIND ID Upayakan Proyek SGAR Tetap Berjalan
Bila kondisi ini terus-terusan terjadi, dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf di otak (neuron). Padahal, neuron berperan sangat penting untuk menjalankan fungsi otak.
2. Kenaikan tekanan darah
Tak hanya itu, kandungan asam glutamat pada MSG juga bisa membuat pembuluh darah Anda menyempit dan melebar.
Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah ini dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang signifikan.
Alhasil, tekanan darah Anda akan cenderung lebih tinggi setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG secara berlebihan.
3. Berat badan cenderung bertambah
Rasa gurih dan umami yang kuat karena penambahan MSG dalam suatu makanan cenderung meningkatkan selera makan Anda.
Hal ini bisa saja memicu Anda untuk mengonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, berat badan Anda bisa berpeluang untuk bertambah.
Hubungan antara asupan MSG dan penambahan berat badan ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang bervariasi yang tentunya juga berlaku berbeda pada setiap orang.
Dampak kelebihan MSG pada anak
Nyatanya, anak-anak juga menunjukkan gejala yang serupa dengan orang dewasa pada tingkat prevalensi yang hampir sama.
Anak dapat berpeluang mengalami gejala neurologis akibat konsumsi MSG yang berlebihan. Gejala neurologis ini dapat berupa sakit kepala atau kenaikan tekanan darah.
Kondisi inilah yang bisa membuat sebagian anak sulit berkonsentrasi karena rasa sakit kepala yang dialaminya.
Namun, penting untuk diketahui bahwa MSG tidak selalu menjadi penyebab langsung berbagai efek samping yang sudah disebutkan di atas.
Adapun jumlah maksimal MSG yang dapat dikonsumsi oleh setiap orang menurut WHO adalah 6 gram per hari.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia jumlah maksimal MSG yang boleh dikonsumsi adalah sebesar 5 gram per hari.
Jika Anda ingin mencoba beralih pada makanan nonMSG, Anda dapat menggantikan penggunaan MSG dengan kaldu nabati atau hewani.
Satu-satunya cara ampuh untuk mencegah efek samping dari bahaya MSG adalah mengurangi micin atau bahkan tidak mengonsumsinya sama sekali.
Kalau Anda sedang makan di restoran atau di pinggir jalan, mintalah kepada penjual atau pramusaji untuk mengolah makanan yang Anda pesan tanpa micin.
Bila Anda tidak bisa lepas dari mi instan, pilihlah varian yang tanpa MSG, dan jika ingin membuat goreng-gorengan, bisa menggunakan tepung tanpa micin yang mengandung zat besi, serat pangan, vitamin B2, B9, dan zinc (seng).
Pastikan Anda selalu memeriksa label komposisi bahan dan nutrisi yang ada pada kemasan sebelum membelinya.
MSG, atau micin sering dicantumkan dengan nama lain seperti monosodium L-glutamate monohydrate, sodium glutamate monohydrate, glutamic acid, MSG monohydrate, atau monosodium salt.
Dengan lebih cermat memilih, Anda tetap bisa menikmati makanan lezat yang sehat bergizi tanpa perlu khawatir akan efek samping konsumsi MSG yang berlebihan.(jol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut PLN: Keputusan Pemerintah Sudah Sangat Jelas!
Redaktur & Reporter : Yessy Artada