jpnn.com, JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mengadakan kegiatan edukasi untuk menyampaikan informasi menyeluruh mengenai jaminan keamanan produk daging ayam broiler yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).
Seperti diketahui, protein hewani merupakan asupan nutrisi penting bagi manusia, karena kandungan asam aminonya yang lengkap.
BACA JUGA: Terapkan Gratieks, Ekspor Japfa Tembus Rp56 Miliar
Untuk itu, JAPFA selama ini telah konsisten menyediakan daging ayam berkualitas baik demi mendukung kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.
"Dalam menjaga kualitas produk, JAPFA menerapkan standar ASUH, serta sistem keamanan pangan yang sesuai standar nasional dan internasional," ujar Direktur Corporate Affairs JAPFA Rachmat Indrajaya.
BACA JUGA: Usai Jalani Rukiah Hewan-hewan Aneh Muncul di Rumah Indadari, dari Lalat Hingga Kelabang
Sayangnya, masih ada yang enggan mengkonsumsi daging ayam khususnya broiler karena ragu terhadap jaminan kesehatan, keamanan, dan kehalalannya.
Menjawab hal tersebut, Direktur Kesmavet Kementerian Pertanian Syamsul Ma’arif mengatakan pemerintah telah menerapkan sertifikasi terhadap produk-produk hewan yang beredar di pasaran.
BACA JUGA: Kini, Pop Mie Hadir Pakai Nasi
Tujuannya yakni untuk menjamin keamanan dari sisi kesehatan dan ketentraman batin konsumen dari sisi kehalalan.
Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) Unit Usaha Produk Hewan.
(NKV) ini merupakan nomor registrasi unit usaha produk hewan sebagai bukti telah dipenuhinya persyaratan higienis dan sanitasi.
“Dengan adanya label NKV, maka telah dijamin keamanan produk hewan yang dipasarkan di Indonesia, karena menerapkan sinergi manajemen pemeliharaan peternakan yang baik sampai produk di meja makan,” jelas Syamsul.
Dalam kesempatan yang sama, Denny Lukman Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner IPB menyebut salah satu isu yang menimbulkan ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi ayam broiler adalah pemberian hormon pertumbuhan.
Padahal, pelarangan penggunaan hormon bagi hewan konsumsi termasuk pada ayam broiler ini telah secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Ayam broiler tidak pernah diberi hormon, ayam broiler cepat tumbuh karena pola budidaya yang baik dan pemberian pakan yang diatur," ujar Denny.
Penerapan sistem rantai dingin (cold chain system) yang benar lata Dennymenjadi kunci utama agar kualitas daging ayam broiler bisa terjaga. Suhu kurang dari 4oC akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat aktivitas enzim pada daging.
“Daging yang disimpan dalam pendingin tidak mengurangi kandungan gizi dan tidak menurunkan mutu," jelas Denny.
Karena itu, sebagai perusahaan penghasil daging ayam broiler, JAPFA menjamin kesehatan hewan sebelum dipotong dan juga pada saat pengolahannya.
Tak hanya itu, pabrik produksi JAPFA juga sudah dilengkapi teknologi berstandar internasional, sehingga produk yang dihasilkan aman dan sehat untuk di konsumsi.
“Proses produksi ayam broiler yang diterapkan sudah terstandar secara ketat dari hulu hingga hilir. Perusahaan sangat memperhatikan sistem jaminan pangan mulai dari kandang yang memiliki serifikat Kompartemen Bebas AI," seru Sigit Pambudi, Head of Marketing RPA - Wilayah Barat PT Ciomas Adisatwa.
Kemudian, perusahaan juga memliliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) yang terintegrasi dengan gudang pendingin (cold storage).
Selain itu, JAPFA juga mengantongi NKV, sertifikat halal, sertifikat Juru Sembelih Halal (Juleha), HACCP hingga Food Safety System Certification (FSSC).
Dengan sertifikasi dan standar ini, JAPFA telah memberi jaminan ketersediaan daging ayam broiler ASUH.
Sigit berharap, dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat daging ayam broiler ini, tingkat konsumsi protein di tanah air semakin meningkat.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy