jpnn.com - Obat penguat kandungan kerap diberikan untuk mencegah keguguran, yakni kematian janin sebelum usia kehamilan 20 minggu. Ini menjadi resep standar bagi wanita dengan riwayat keguguran berulang (lebih dari 3 kali) yang tidak diketahui sebabnya.
Jenis obat penguat kandungan
BACA JUGA: Perlukah Ibu Hamil Minum Obat Penguat Kandungan?
Berikut ini adalah beberapa jebis obat penguat kandungan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda:
1. Allyestrenol
BACA JUGA: Ibu Hamil Keracunan Makanan, Berikut Cara Memberi Pertolongan Pertama
Obat penguat kandungan jenis ini biasanya digunakan untuk menurukan risiko kelahiran prematur.
Obat ini mesti dan harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter yang ahli. Hindari mengonsumsi sembarangan, karena justru berpotensi menimbulkan efek samping merugikan.
BACA JUGA: 6 Kandungan di Produk Perawatan Kulit Wajah Paling Banyak Dicari di 2019
2. Dydrogesterone
Dydrogesterone adalah sejenis progesteron sintetis. Biasanya diberikan untuk membantu mengatasi sindrom prementruasi dan gangguan kesuburan.
Obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dari dokter, agar manfaatnya benar-benar optimal dan efek samping tidak terjadi kemudian.
3. Micronised Progesterone
Obat penguat kandungan yang satu ini memiliki kandungan progesteron termikronisasi, yang berguna untuk mengatasi amenore primer dan sekunder, serta gangguan haid.
Agar manfaatnya maksimal dan terhindar dari risiko efek samping, penggunaan obat jenis ini wajib di bawah pengawasan dokter.
4. Progesteron
Ini adalah jenis obat penguat kandungan yang paling sering digunakan, khususnya pada ibu hamil yang mempunyai riwayat keguguran.
Penggunaannya mesti sesuai dengan resep dokter.
Adakah efek samping obat penguat kandungan?
Obat ini memang tergolong minim efek samping. Akan tetapi, ada risiko mengalami efek samping yang tak perlu bila wanita hamil tidak benar-benar membutuhkan suplementasi progesteron.
Efek samping yang perlu diantisipasi akibat suplementasi progesteron adalah terbentuknya bekuan darah, yang dapat menghambat aliran darah. Tentunya, ini berbahaya bagi ibu dan janin.
Sejatinya, obat penguat kandungan hanyalah salah satu komponen untuk mencegah atau menurunkan risiko keguguran dan persalinan prematur.
Masih banyak faktor risiko lain yang harus dikendalikan untuk mencegah timbulnya komplikasi dalam kehamilan.
Karenanya, jangan hanya mengandalkan obat penguat kandungan. Anda tetap harus waspada dan rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan. Terlebih, bila Anda tergolong wanita hamil yang berisiko tinggi.(RS/ RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy