jpnn.com - Makanan akan terasa lebih menggugah selera apabila diolah dengan minyak goreng. Terbukti, banyak orang yang lebih memilih kentang goreng dibandingkan kentang rebus.
Sayangnya, menggonsumsi makanan yang diolah dengan minyak goreng sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko berbagai masalah kesehatan. Padahal, minyak goreng punya manfaat untuk kesehatan tubuh.
BACA JUGA: Pria 38 Tahun Gunakan Minyak Goreng untuk Gituin 2 Bocah Lugu
Tidak bisa disangkal bahwa makanan yang diolah dengan minyak goreng memang bisa meningkatkan kadar kolesterol tinggi. Meski demikian, dampak buruk ini sebenarnya baru akan terjadi jika Anda menggunakan minyak goreng yang salah, atau mengonsumsi makanan dalam porsi besar dan terlalu sering.
Nah, apabila Anda mengonsumsi sajian gorengan yang diolah dengan minyak yang tepat, risiko-risiko tersebut bisa diminimalkan. Pasalnya, ada juga minyak goreng yang bermanfaat bagi kesehatan.
BACA JUGA: Industri Minyak Goreng Bisa Jadi Andalan
Manfaat minyak goreng untuk kesehatan
Dijelaskan oleh dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, jenis minyak goreng tertentu bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Manfaat ini berbeda pada tiap jenis minyak goreng.
“Minyak goreng yang dijual di pasaran tersedia dalam banyak jenis. Kalau ingin mencari manfaat sehat, Anda harus tahu terlebih dahulu jenis minyak yang digunakan,” ujar dr. Adeline.
Berikut adalah jenis minyak goreng beserta manfaat yang terkandung di dalamnya:
Minyak zaitun
Minyak zaitun paling banyak diincar ibu-ibu rumah tangga. Meski harganya sedikit lebih mahal, tetapi minyak zaitun terbukti memiliki manfaat kesehatan. Ini berkat kandungan lemak tidak jenuh dan antioksidan di dalamnya, yang mampu menunjang kesehatan jantung serta pembuluh darah.
Satu hal yang perlu Anda tahu, minyak zaitun tidak cocok digunakan untuk menggoreng makanan dengan metode deep frying (direndam minyak). Hal ini dikarenakan minyak zaitun memiliki titik didih yang rendah, sehingga lebih baik digunakan untuk memanggang, menumis dengan sedikit minyak, atau sebagai campuran salad.
Minyak jagung
Minyak jagung memiliki titik didih yang lebih tinggi, sehingga cocok untuk menggoreng makanan sekalipun dengan metode deep frying. Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, dalam 1 sendok makan minyak jagung terkandung lemak total sebesar 14 gram, dengan proporsi lemak jenuh 1,8 gram, lemak tak jenuh rantai ganda 7 gram, dan lemak tak jenuh rantai tunggal 3,8 gram.
Tidak hanya itu, minyak jagung juga kaya akan vitamin E yang berfungsi mendukung kesehatan kulit. Mengonsumsi minyak jagung sebanyak 1 sendok makan per hari juga mampu memenuhi 15 persen kebutuhan vitamin E harian.
Minyak kanola
Minyak yang terbuat dari biji kanola ini memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah ketimbang minyak zaitun dan minyak jagung. Dalam 1 sendok makan minyak kanola terdapat 14 gram total lemak, dengan proporsi lemak jenuh 1 gram, lemak tak jenuh rantai ganda 3,9 gram, dan lemak tak jenuh rantai tunggal 9 gram.
Minyak kanola memiliki rasa yang lebih netral. Meski begitu, minyak ini tidak disarankan untuk dimasak dalam suhu yang tinggi, sehingga tidak cocok untuk digunakan dalam proses menggoreng atau membakar. Sebab saat dipanaskan, minyak ini bisa mengalami oksidasi yang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk radikal bebas dan memicu peradangan.
“Minyak kanola juga mengandung linoleat. Jika masuk ke tubuh dalam jumlah berlebih, Anda berisiko mengalami beragam masalah kesehatan. Karena itu, gunakan minyak kanola hanya sebagai tambahan untuk salad atau untuk digunakan untuk menumis dalam jumlah sedikit,” pungkas dr. Adeline.
Sudah percaya, kan, kalau tidak semua minyak goreng itu jahat? Berdasarkan jenisnya, beberapa minyak goreng diketahui membawa manfaat untuk kesehatan tubuh. Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk tidak menggunakan minyak goreng secara berulang.
Anda juga diwajibkan untuk membatasi porsi dan mengatur frekuensi konsumsi aneka makanan yang digoreng, jangan terlalu banyak atau terlalu sering agar tidak mendatangkan gangguan kesehatan.(NB/RN/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy