Ketahuilah, Ini Strategi Pembangunan Hortikultura 2019

Kamis, 28 Juni 2018 – 14:52 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi memberikan arahan kepada Pemerintah Daerah untuk akselerasi pembangunan hortikultura melalui percepatan pelaksanaan kegiatan 2018 di Bogor, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Suwandi menekankan peran pemerintah daerah untuk akselerasi pembangunan hortikultura melalui percepatan pelaksanaan kegiatan 2018, stabilisasi pasokan dan harga aneka cabai dan bawang merah serta akselerasi pencapaian swasembada bawang putih 2021.

Suwandi saat memberi arahan mengatakan untuk pembangunan hortikultura pada 2019 fokus pada komoditas aneka cabai, bawang merah, bawang putih. Selain itu, mengembangkan buah unggulan melalui pengembangan kawasan dengan skala ekonomi serta mendorong peningkatan ekspor bawang merah.

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Perdana 60.000 ekor domba Ke Malaysia

Kesimbangan Pasokan Antarpulau

Keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antarpulau menjadi perhatian khusus Direktur Jenderal Hortikultura dalam rencana pembangunan hortikultura 2019. Beberapa kawasan di masing-masing pulau menjadi tumpuan penyediaan kedua komoditas strategis ini sehingga masih terjadi fluktuasi pasokan.

BACA JUGA: Indonesia Jadi Tuan Rumah ACCAHZ Preparatory Committee ke-14

Langkah pengamanan dan stabilisasi pasokan komoditas strategis pada 2019 adalah (1). Pengembangan kawasan di luar Jawa melalui ekstensifikasi; (2). Optimalisasi teknologi pada sentra di wilayah Jawa; (3). Peningkatan kapasitas petani di luar Jawa; (4) Penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS); (5). Penajaman manajemen tanam cabai dan bawang merah; dan (6). Pembentukan pasar lelang hortikultura di sentra strategis.

Salah satu langkah strategis dalam menjaga harga dan pasokan adalah dengan membangun sistem tata kelola harga dan pasokan yang transparan di tingkat petani dan konsumen dalam wadah pasar Lelang. Pasar lelang diarahkan untuk terwujudnya one region one price, cash and carry, efisiensi rantai pasok, serta stabilisasi harga dan pasokan dengan tujuan akhirnya adalah memberi harga yang sesuai untuk konsumen namun keuntungan optimal dapat dinikmati oleh petani selaku produsen.

BACA JUGA: Lindungi Petani, Mentan Gencar Basmi Mafia Pangan

Sistem pasar lelang akan menjadi rujukan terkini (up to date) bagi pelaku pasar induk dan pasar besar lainnya sehingga transparansi pasokan dan harga berlaku secara nasional. Pasar lelang sudah berjalan di Sleman, Kulonprogo, Magelang, Karanganyar, Temanggung Malang dan lainnnya serta alam waktu dekat dibuka lelang di Enrekang dan beberapa lainnya

Swasembada Bawang Putih

Upaya swasembada bawang putih merupakan terobosan strategis Kementerian Pertanian dalam membangun kembali daya saing bawang putih nasional setelah terpuruk dua dekade terakhir. Pencapaian swasembada bawang putih didukung oleh penyediaan benih dari dalam negeri dan impor.

Benih bawang putih impor dari Taiwan sudah teruji dapat tumbuh dan menghasilkan umbi jika ditanam di dalam negeri sehingga dapat menjadi solusi penyediaan benih.

Dalam memberi transparansi pengawalan kewajiban tanam bawang putih oleh importir, Kementerian Pertanian telah membangun sistem monitoring berbasis satelit yang memetakan lokasi pertanaman bawang putih yang dapat diakses secara real time.

Sistem ini mensinergikan proses perizinan dan verifikasi lapang sehingga proses verifikasi lapang realisasi tanam bawang putih oleh importir menjadi lebih akuntabel.

Untuk wilayah Sembalun Lombok Timur sudah dipetakan onlinr dapat diakses https://sig.pertanian.go.id/bawangputih.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Telah Mencapai Swasembada Komoditas Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler