jpnn.com - JAKARTA - Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, ternyata juga mendapat sorotan dari media internasional.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yembise mengakui pihaknya terlambat mendapat informasi kasus tersebut. Justru dia mendapat kabar pertama kali dari anaknya yang kuliah di Inggris.
BACA JUGA: Ibu Menteri: Ortu Pelaku Pemerkosaan Yuyun Bisa Disanksi
“Kasus ini sudah mendunia, karena saya baru tahu ada kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh belasan remaja di Bengkulu tersebut setelah anak saya yang kuliah di Inggris memberitahukan kepada saya. Anak saya itu bilang, "mama, coba lihat itu di Bengkulu ada anak sekolah yang meninggal setelah diperkosa oleh belasan remaja",” kata Yohana bercerita, kemarin.
Kasus kematian Yuyun, sambungnya, bukan saja telah menyayat hati dirinya selaku ibu tetapi juga menarik perhatian masyarakat internasional dan Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: NGERI! Duel Berdarah di Depan Sekolah
“Saya meminta gubernur, bupati, dan pejabat lainnya untuk mmengantisipasi agar peristiwa itu tidak terulang kembali,” tegas Yohana.
Dia menambahkan, peristiwa yang menewaskan Yuyun tersebut, hendaknya jadi momentum agar pelaku kekerasan seksual bisa juga dikenai ancaman hukuman seperti kasus narkoba.
BACA JUGA: Ada Dugaan Korupsi pada Kabel Gorong-gorong, Begini Tanggapan Telkom
“Saya berharap DPR sebagai pengusul RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) ini bisa bekerja cepat. Karena RUU ini masih belum termasuk dalam prioritas pembahasan tahun 2016, hanya masuk dalam long list 2015 - 2019,” ucapnya. (fdi/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pelaku Penipuan Bandwidht PT Telkom, Ternyata..
Redaktur : Tim Redaksi