Ketegangan antara pencari suaka dan penjaga di kompleks yang berada didalam pusat pemrosesan di Pulau Manus telah berhasil diselesaikan. Demikian informasi terakhir yang berhasil didapatkan ABC.

 

BACA JUGA: Ritual Berikan Sesembahan Saat Menyetem Gamelan Tetap Dilakukan di Australia

Juru bicara Pemerintah Papua Nugini mengatakan Kepala Pegawai Imigrasi Mataio Rabura berhasil masuk ke blok Delta dan melakukan negosiasi dengan pencari suaka yang melakukan unjuk rasa. Negosiasi itu berhasil mengakhiri aksi blokade yang terjadi sejak sejak Hari Minggu oleh para pencari suaka sehingga memungkinkan petugas memberikan pertolongan kepada para pengunjuk rasa yang mengalami dehidrasi karena menolak makan dan minum sejak beberapa hari terakhir. Juru bicara, Mataio Rabura mengatakan petugas keamanan juga dilibatkan sementara petugas kepolisian meski ada di lokasi namun diminta untuk tetap berada ditempatnya. Berdasarkan pengamatannya, Rabura mengatakan sejauh ini ia tidak melihat ada cedera serius  Laporan awal mengindikasikan para pencari suaka di kompleks yang lain di pusat pemrosesan di Pulau Manus yang tidak menyaksikan konfrontasi antara petugas dan para pencari suaka yang melakukan unjuk rasa sempat  melaporkan ada sejumlah pencari suaka yang dipukuli, diseret di lantai dan di borgol. Hingga kini proses negosiasi antara pemimpin dari gerakan protes dari kalangan pencari suaka dengan juru bicara dari Pemerintah Papua Nugini masih berlangsung. Ini merupakan hari ke-7 aksi protes yang terjadi di fasilitas tersebut dimana para tahanan di kompleks Delta sempat mencegah petugas memasuki komplek mereka dan menolak makanan dan minuman yang disediakan petugas. Para pencari suaka juga sempat melakukan barikade didalam kompleks di Pusat Pemrosesan Pencari Suaka di Pulau manus dan petugas kepolisian dan keamanan di fasilitas tersebut sebelumnya berencana masuk dengan paksa. Para pencari suaka ini memprotes kemungkinan para pencari suaka akan dimukimkan di PNG, sejumlah pencari suaka bahkan sempat mengirim surat ke PBB meminta agar mereka mendapatkan pengawasan PBB langsung. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buntut Eksekusi Hukuman Mati: Brasil Tarik Dubesnya, Australia Terus Melobi

Berita Terkait