Ketemu di Pasar, Pemuda Ponorogo Menikahi Nenek 76 Tahun

Sabtu, 28 November 2020 – 22:41 WIB
Ali Nursyahid (29) bersama pasangan yang baru dinikahi, Yainem (76). Foto: IST - Antara

jpnn.com, PONOROGO - Seorang pemuda di Ponorogo Jawa Timur, Ali Nusyahid mendadak menjadi buah bibir setelah menikahi nenek 76 tahun bernama Yainem, Jumat (27/11).

Ali sendiri baru berusia 29 tahun, atau berjarak 47 tahun dengan sang istri.

BACA JUGA: Perempuan Ini Meronta-ronta di Depan Kantor Bupati Ponorogo, Permintaannya Mengejutkan

Pemuda yang sehari-hari hidup bertani itu melakoni prosesi ijab kabul sederhana di rumah mempelai perempuan di Dusun Bandungan, Slahung, Ponorogo.

Proses perkenalan hingga masuk jenjang pernikahan antara Ali Nursyahid dengan Yainem tergolong pendek.

BACA JUGA: Jokowi Bagikan Ratusan Sertifikat Tanah Wakaf di Ponorogo

Sebagaimana penuturan Ali kepada awak media, dia bertemu dengan sang tambatan hati sekitar sebulan lalu.

Ali dan Yainem baru berkenalan di pasar tradisional Slahung, Ponorogo.

BACA JUGA: Nikah Beda Usia 45 Tahun, Rela Korbankan Harta Rp 2,6 Miliar

"Ya awalnya iseng juga sih. Ke pasar terus langsung ketemu ibunya ini. Saya tanya mau atau tidak. Kalau mau ya lanjut. Alhamdulillah," tutur Ali.

Pemuda asal Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo ini mengaku tidak peduli pernikahannya dengan perempuan yang terpaut 47 tahun itu menjadi bahan pergunjingan orang.

Baginya, jika dia sudah merasa mantap, hidup berumah tangga ini akan dia jalani dengan bahagia.

Saat acara pernikahan pun, sanak saudara hadir semua.

Demikian pula para tetangga bahkan perangkat desa. Ada kesan heboh dengan pernikahannya. Namun Ali justru merasa bahagia.

"Terserah orang mau ngomong apa. Yang penting kami bahagia. Semoga saya (bisa) membimbing keluarga," katanya.

Terpisah, kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Slahung, Tajul Mujahidin juga mengaku terkesan dengan pernikahan Ali-Yainem.

Dia mengatakan, selama menjadi kepala KUA sejak 2014, baru kali ini menemui peristiwa fenomenal menikahkan pasangan yang terpaut usia hampir setengah abad.

"Kalau untuk pembinaan pernikahan, kalau umur sekian (76 tahun) dengan umur sekian (29 tahun) ada yang katakan bisa, ada yang katakan sulit," katanya.

Oleh karena itu, usai menikahkan, Tajul Mujahidin berpesan kepada mempelai untuk saling menyamakan persepsi.

Dia menambahkan, melihat Yainem begitu bahagia.

"Setelah kami wawancara, yang bersangkutan, senang begitu ibunya (Yainem) itu punya teman di rumah. Padahal dari latar belakang masing-masing ada perbedaan (usia)," ucap Tajul.

Ia pun turut mendoakan, semoga pasangan beda usia ini bahagia mengarungi hidup berkeluarga.

Tajul Mujahidin memastikan pernikahan Ali-Yainem sah secara agama maupun secara hukum negara.

"Pernikahan mereka sudah tercatat di KUA Slahung. Persyaratan semua juga sudah dipenuhi. Dan kebetulan Bu Yainem ini tidak memiliki saudara, sehingga saya selaku kepala KUA menjadi wali," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler