jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Ketua Dewan Adat Dayak Penajam Paser Utara Helena Samuel Legi tak menyia-nyiakan kesempatan bertemu langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Titik Nol IKN Nusantara.
Pada kesempatan itu, Helena mengaku menyampaikan sejumlah informasi penting bagi masyarakatnya kepada Jokowi.
BACA JUGA: Jelang Tengah Malam, Jokowi Keluar dari Kemahnya, Bamsoet Ungkap Sesuatu Hal Terjadi
"Ada tiga hal penting yang saya sampaikan ke Pak Presiden kemarin," kata Helena, Selasa (15/3).
Tiga hal tersebut terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal yang harus diperhatikan dan mengusulkan agar warga Dayak di Penajam Paser Utara memperoleh redistribusi tanah objek reforma agraria.
BACA JUGA: Jokowi Sampai Angkat Migor Kemasan di Depan Airlangga hingga Kapolri, Minta Segera Diselesaikan
Helena menyampaikan selama ini warga Dayak tidak memperoleh jatah redistribusi tanah objek reforma agraria, sehingga mereka terpaksa menduduki lahan yang digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan yang ke depan dijadikan Kampung Budaya Dayak.
"Ada dua lokasi yang kami duduki, yakni di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam dan di kawasan Bukit Tengkorak, Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku," sebutnya.
BACA JUGA: Simak, Pengalaman Isran Noor Berkemah Bersama Presiden Jokowi
Menanggapi hal itu, kata Helena, Jokowi langsung merespons dan menanyakan berapa jumlah kepala keluarga yang menduduki dua kawasan tersebut.
Bahkan presiden juga meminta Dewan Adat Dayat secepatnya membuat permohonan secara tertulis.
Terkait peningkatan SDM, dia berharap pemerintah pusat membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai bidang keterampilan.
Melalui fasilitas tersebut diharapkan masyarakat bisa meningkatkan potensi diri agar memiliki daya saing. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi