Ketentuan Terbaru SKB 4 Menteri soal PTM, Guru & Tendik Harus Sudah Divaksin

Kamis, 23 Desember 2021 – 22:55 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ketentuan terbaru dalam SKB 4 Menteri. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SKB empat menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kembali diterbitkan.

Menteri terkait menandatangani SKB tersebut. Mereka adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. SKB itu disusun berdasarkan masukan berbagai elemen masyarakat. 

BACA JUGA: Pak Ganjar Siap Ikut SKB 4 Menteri, tetapi Ada Syaratnya

SKB ini berisi penyesuaian aturan PTM terbatas yang lebih baik dan lebih rinci dengan tetap mengedepankan kesehatan dan Keselamatan warga satuan pendidikan sebagai prioritas utama. 

"Hal-hal baru yang tertuang dalam SKB ini antara lain tentang vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (23/12).

BACA JUGA: Forum Guru Khawatir Pembatalan SKB 3 Menteri Menyuburkan Intoleransi di Sekolah

Dia menuturkan di dalam SKB terdahulu, satuan pendidikan yang mayoritas PTK-nya sudah divaksin wajib menyediakan layanan PTM terbatas. PTK yang belum divaksin disarankan mengajar secara jarak jauh. 

Hal tersebut kini dipertegas agar kesehatan dan keselamatan warga sekolah lebih terjamin, yakni PTK harus sudah divaksin.

BACA JUGA: TNI AL Berikan Terapi Trauma Healing dan Santuni Korban Bencana Semeru

“Kini, cakupan vaksinasi PTK memengaruhi jumlah kapasitas peserta didik yang mengikuti PTM terbatas. Selain itu, untuk mengajar PTM terbatas PTK harus divaksinasi,” kata Menkes.

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Windhu Purnomo menjelaskan di fase ketika cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah sekitar 50% dan proporsi penduduk yang memiliki kekebalan akibat infeksi alamiah cukup tinggi seperti di Indonesia saat ini, maka strategi penanganan pandemi Covid-19 bukan lagi zero case.

Artinya tidak seperti fase awal sampai pertengahan pandemi kemarin, tetapi lebih pada pengurangan risiko hospitalisasi dan mortalitas ketika terjadi penularan Covid-19. 

"Yang mempunyai risiko tinggi untuk hospitalisasi dan mortalitas adalah para orang dewasa, terutama lansia. Bukan anak-anak muda di bawah 18 tahun yang relatif mempunyai kekebalan bawaan yang masih cukup tinggi," terang Windhu.(esy/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
SKB 4 Menteri   PTM   guru   tendik   vaksinasi  

Terpopuler