Keterlaluan... Tak Sadarkan Diri Sembilan Hari Tanpa Dibesuk Keluarga

Jumat, 15 Mei 2015 – 22:44 WIB

jpnn.com - MUKAKUNING - Sudah sembilan hari Akbar, 12, terbaring tidak sadarkan diri di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Camatha Sahidya, Mukakuning, Batam, Kepri, Jumat (15/5).

Sebelumnya Akbar dibawa oleh petugas kepolisian karena ditemukan di daerah kabil, dengan dugaan korban tabrak lari, Rabu (6/5) pagi.

BACA JUGA: Pemprov Kalteng Hibahkan Lahan untuk DPD RI

"Yang membawa dia waktu itu dari pihak kepolisian, namun belum kami pastikan apa dia tabrak lari atau tidak. Karena Akbar ditemukan," ujar, Manager Pelayanan Medis, dr. Hj. Elvi Sukma.

Rumah Sakit Camatha Sahidya kondisi Akbar sangat lemah serta muntah-muntah, korban juga sempat memberitahukan perihal namanya.

BACA JUGA: Ini Dia Pria yang Mau Menikahi Janda Cantik Si Penjual Rumah

"Waktu diantar dia sadar, sempat duduk-duduk. Kami tanya namanya , lalu pas  siangnya sekitar pukul 13.00 dia tidak sadarkan diri," ucapnya.

Menurutnya hari pertama tiba dengan kondisi bengkak dibagian dahi serta kepala belakang. Sampai hari kesembilan dirawat kemarin tidak ada satupun pihak keluarga yang datang menjenguk korban.

BACA JUGA: Janda Cantik Penjual Rumah Itu Akhirnya Laku dan Segera Menikah

"Dari keluarga tidak ada yang datang, kami kesulitan juga mau hubungi siapa," imbuhnya.

Sementara itu dirinya mengaku pihaknya memberi perawatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit. "Kami rawat semampu kami, kami disinikan tidak memiliki ruangan ICU. Tapi kami tetap berusaha untuk mencari bantuan peralatan rumah sakit yang punya," kata Elvi.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa kondisi Akbar cendrung membaik mulai Kamis (14/5), namun tidak terlalu berarti. "Kamis dia sudah bisa buka matanya, dipanggil pun dia tahu walau tidak bicara," tambahnya.

Sejauh ini untuk biaya pengobatan sendiri akan ditanggung oleh pemerintah kota Batam, dalam hal ini Dinas Sosial dan Dinas Ketenaga Kesehatan.

"Masalah pembiayaan sebenarnya tidak masalah. Dinas sosial sama Dinas Kesehatan sudah membantu, namun masalah kurangnya peralatan di RS ini kendalanya. Kami berusaha untuk menghibungi RS yang bisa membantu, seperti Rumah Sakit Otorita Batam, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, serta RSUD EMbun Fatimah. Intinya RS yang Tipe B," jelasnya.

Salah satu pembesuk yang hadir tampak prihatin dengan keadaan korban dan berharap agar korban segera dapat diketahui keluarganya. "Semoga keluarganya cepat tahu ya, setelah pemberitaan nanti," ujarnya.

Sementara itu pihak Dias sosial mengakui dalam pembiayaan memang sudah di tanggung pemerintah. "Surat keterangan tentang waga terlantar sudah kami sampaikan ke RS, maslah pembiayaan kami dari Dinsos sama Dinkes yang tanggung," ucap Kepala Dinsos Batam, Raja Kamarulzaman saat dihubungi Jumat (15/5). (opi/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kapal Perang Merapat di Teluk Bayur, Ada Apa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler