Ketidakhadiran Gibran di Dialog Muhammadiyah Dianggap Melecehkan

Jumat, 24 November 2023 – 20:34 WIB
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Foto: dokumen JPNN.com/M. Fathra Nazrul Islam

jpnn.com - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menyoroti ketidakhadiran Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Capres Cawapres RI, di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11) pagi.

Dialog yang digelar PP Muhammadiyah kali ini merupakan yang ketiga. Dua hari yang lalu, paslon kontestan nomor 1 Anies-Muhaimin hadir di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BACA JUGA: Cuma Gibran yang Tak Bisa, Ada Isinya Apa Kosong?


Tangkapan layar channel Ferdinand Hutahaean di YouTuobe.

Kamis kemarin, paslon nomor 3 Ganjar - Mahfud juga hadir di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

BACA JUGA: Ketua KPK Firli Bahuri yang Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi Diminta Mengundurkan Diri

Sementara untuk dialog kali ketiga ini, hanya Prabowo Subianto yang hadir, sedangkan Gibran putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang.

Ferdinand mengatakan PP Muhammadiyah adalah salah satu organisasi besar yang sepatutnya mendapat rasa hormat dari seorang Gibran. Dia semestinya membatalkan agenda lainnya untuk bisa hadir di forum tersebut.

BACA JUGA: Hormati Undangan NU dan Muhammadiyah, Prabowo-Gibran Berbagi Tugas

Namun, faktanya Gibran yang juga wali kota Surakarta tidak hadir yang konon dengan alasan menghadiri acara di tempat lain. Hal itu dianggap Ferdinand, melecehkan.

"Saya pikir ini adalah bentuk pelecehan terhadap PP Muhammadiyah, atau memang Gibran tidak menganggap PP Muhammadiyah itu penting," kata Ferdinand melalui video yang diunggah pada channel pribadinya di YouTube, Jumat.

Sikap Gibran tersebut menurutnya harus menjadi catatan terutama bagi anak-anak muda. "Perilaku seperti ini jangan dicontoh," lanjut Ferdinand.

Dia menilai Gibran seharusnya menghormati PP Muhammadiyah yang membuka ruang diskusi dan ingin menggali pemikirannya terhadap bangsa, terkait masalah ekonomi, politik, situasi nasional maupun global.

"Supaya kita tahu calon pemimpin yang akan kita pilih ini berkualitas atau tidak. Namun, sayangnya Gibran, anaknya Pak Jokowi, tak hadir di acara yang dibuat PP Muhammadiyah," tuturnya.

Ferdinand meyayangkan absennya Gibran. Sebab, dia yakin publik juga menunggu-nunggu diskusi terbuka yang melibatkan akademisi, kalangan intelektual, hingga tokoh agama tersebut.

Forum semacam itu menurutnya juga menjadi sarana bagi publik untuk mengetahui isi kepala, isi otak, pikiran, dan isi hati dari calon pemimpin yang menyatakan dirinya siap menjadi pemimpin.

"Namun, kalau tidak siap membuka isi kepala, isi otak, isi hati dan pikirannnya di ruang pubik, calon pemimpin macam apa itu?" ucap Ferdinand mempertanyakan.

Mantan politikus Demokrat itu menyebut ketidak hadiran Gibran juga tidak dapat diterima lantaran Cawapres RI pendamping Prabowo tersebut selalu distigmakan sebagai representasi anak muda.

Hal itu tidak dapat diterima karena yang namanya anak muda sejatinya pemberani, petarung, berkualitas, tidak pernah meningalkan, lari, apalagi tak berani mendatangi gelanggang.

"Gibran takut karena tak punya isi (sembari menunjuk kepala)? Saya tidak tahu," ucap Ferdinand.

Bagi mantan ketua Bara JP itu, ketidakhadiran Gibran bin Jokowi di ruang diskusi yang digelar PP Muhammadiyah bagi semua peserta Pilpres 2024, adalah pelecehan yang tidak sepatutnya terhadap PP Muhammadyah.

"Terserah apakah PP Muhammadiyah merasa itu pelecehan atau tidak, tetapi bagi saya, PP Muhammadiyah sebuah organisasi besar yang seharusnya mendapat perhatian serius, dan Gibran semestinya ada di sana dengan membatalkan agenda yang lain," ujarnya.(Fat/JPNN.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler