JAKARTA – Research Analyst DBS Group Ltd Eugene Leow menilai ada beberapa faktor yang yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga tidak mencapai target yang di tetapkan pemerintah sebesar 6,5 persen.
“Kondisi kredit yang ketat, harga komoditas yang lebih rendah dan ketidakpastian harga bahan bakar minyak (BBM) akan menjadi rem bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Eugene di Jakarta, Kamis (10/5).
Menurutnya, masalah pengawasan pembatasan penggunaan BBM akan sulit. Kebijakan mengenai pembatasan BBM, secara ideal harus lebih befokus kepada kalangan menengah ke atas sehingga bisa mengharapkan dampak minimal terhadap angka konsumsi.
“Namun dengan inflasi rendah saat ini, respon terhadap suku bunga yang terkait dengan pembatasan penggunaan BBM dari Bank Indonesia (BI) tidak diperlukan,” terangnya.
Sebagai salah satu pasar yang berkembang, strategi Indonesia yang pro pertumbuhan dapat terus berlangsung di tengah lingkungan tingkat suku bunga yang rendah, dan perlu mempertahankan strateginya. Pertumbuhan kredit berada pada tingkat kecepatan yang baik seiring dengan stabilnya posisi likuiditas masyarakat.
“Pertumbuhan secara luas akan melambat di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun akan tetap mencatat pertumbuhan sehat di tingkat 6,1 persen sebelum menjadi 6,5 persen di tahun 2013,” pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Tekstil Buka Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi