jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih belum menentukan siapa sosok yang akan diusung sebagai calon presiden sejumlah partai telah membentuk koalisi dan menggadang-gadang capres yang akan diusung di Pilpres 2024.
Secara ketentuan presidential threshold 20 persen PDIP sudah bisa mengusung pasangan calon sendiri, tetapi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu masih belum menentukan sosok capres dan calon wakil presiden.
BACA JUGA: Ini Alasan PDIP Pilih NasDem jadi Lokasi Silaturahmi Politik Perdana, Oalah
Sekretaris Jenderal PDIP Dr. Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya menghormati kedaulatan setiap partai politik yang ingin mengumumkan terlebih dahulu siapa calon yang akan diusung di Pilpres 2024.
Politikus asal Yogyakarta itu pun memastikan bahwa ketika Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama capres yang diusung PDIP, itu tidak akan menggoyahkan koalisi-koalisi yang sudah ada sekarang ini.
BACA JUGA: Safari Politik PDIP Dimulai, Puan Temui Surya Paloh, Ini yang Dibahas
“Ketika Ibu Megawati nanti mengumumkan yang terjadi bukan menggoyahkan, tetapi menyatukan untuk kepentingan bangsa dan negara sehingga bandul politik itu akan bergeser menuju konsolidasi partai-partai politik,” katanya. “Itu yang diharapkan,” tegas Hasto Kristiyanto seusai jalan santai bersama wartawan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/8).
Menurutnya, saat ini PDIP ingin melakukan kerja ke masyarakat terlebih dahulu. Selain itu, setiap kader partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu juga harus meningkatkan kinerja bagi masyarakat.
BACA JUGA: Di Depan Bobby, Hasto Sampaikan Sikap Politik PDIP untuk Pilpres, Apa Itu?
Dengan demikian, lanjut Hasto, Pemilu 2024 nanti dilaksanakan dalam suasana kegembiraan, keberhasilan pemerintahan, tidak menghadapi berbagai ancaman, tekanan dunia internasional, melainkan dengan prestasi yang setinggi-tingginya.
“Itulah yang diharapkan PDIP dan itu juga yang kami perjuangkan,” kata dia.
Hasto menjelaskan apabila memutar kembali perjalanan atau pengalaman di masa lalu, seperti soal Pilkada DKI Jakarta era Joko Widodo, Pilwako Surabaya, serta pencalonan Jokowi sebagai capres, dinamika-dinamika yang muncul selalu berulang.
Menurutnya, PDIP juga sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengelola berbagai dinamika politik yang terjadi. “Itu merupakan hal yang wajar, dan itu ekspresi demokrasi,” tegasnya.
Pada akhirnya nanti, kata dia, setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan dan mengumumkan siapa calon presiden yang akan diusung, maka untuk cawapresnya pasti dibahas bersama-sama.
“Jadi, dahulu, kan, Pak Jokowi yang diumumkan dahulu oleh Bu Mega. Nah, kemudian untuk siapa cawapresnya itu dibahas bersama (partai koalisi). Nah, di situ baru ditetapkan bersama-sama,” kata Hasto. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi