Ketika Ketua MPR Menghibur Santri Korban Konflik Aceh

Kamis, 28 September 2017 – 21:08 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan (belakang ibu berjilbab oranye) di Pondok Pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di Banda Aceh, Kamis (28/9). Foto: MPR

jpnn.com, ACEH - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di Banda Aceh, Kamis (28/9).

Dia datang bersama Anggota Komisi III DPR Fraksi PAN dari Daerah Pemilihan Aceh Muslim Ayyub, wakil wali kota Banda Aceh, dan jajaran pengurus DPW Partai Amanat Nasional (PAN).

BACA JUGA: Ketua MPR Optimistis Demokrasi Tanpa Korupsi Bisa Terwujud

Pondok Pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah adalah lembaga pendidikan untuk anak-anak yatim (piatu) yang merupakan korban konflik di Aceh, baik dari keluarga polisi, tentara, maupun Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Di hadapan para santri, Zulkifli mengatakan konflik di Aceh merupakan sejarah yang tidak boleh dilupakan.

BACA JUGA: Ketua MPR Yakin Demokrasi Tanpa Korupsi Bisa Terwujud

"Meski tidak boleh dilupakan,  tetapi mari memulai kembali dengan rekonsiliasi yang damai," ujar Zulkifli.

Zulkifli meminta para santri yang merupakan anak-anak korban konflik Aceh tidak berkecil hati.

BACA JUGA: HNW: Nobar Film G 30 S/PKI Bukan Upaya Memecah Bangsa

"Sebagai manusia rasa sedih dan marah pasti ada. Mintalah pertolongan dan kekuatan kepada Allah. Insyaallah cita-cita bisa tercapai," tambah mantan menteri kehutanan itu.

Zulkifli juga menceritakan perjuangannya. Berasal dari keluarga kurang mampu, Zulkifli menuai sukses karena bekerja keras.

“Saya tujuh bersaudara. Ketika masuk madrasah ibtidaiyah sudah ditinggal ibu. Kalau kita berjuang dan bekerja keras pasti berhasil. Kuncinya adalah bersungguh-sungguh," tuturnya.

Dia pun meminta santri korban konflik untuk tidak minder dan berani bersaing.

"Ini era keterbukaan. Siapa pun bisa jadi apa pun. Apalagi, santri punya bekal ilmu agama dan ilmu umum," kata Zulkifli

Sementara itu, pimpinan ponpes Bulqaini Tanjungan mengatakan, pesantren ini didirikannya pada 2001 untuk anak-anak korban konflik di Aceh

"Saya dirikan pesantren untuk anak-anak korban konflik Aceh ini agar tidak ada lagi rasa dendam dan jangan ada lagi konflik. Sebab, kalau anak-anak ini tidak diayomi, saya khawatir," jelas Bulqaini. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR: Pendahulu Kita Adalah Pendakwah dan Pejuang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Zulkifli Hasan   MPR   Aceh  

Terpopuler