Ketika Lantai Sekolah Masih Berupa Tanah

Jumat, 07 April 2017 – 00:07 WIB
Kondisi gedung SD Muhammadiyah Terpadu di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur, Selasa (4/4). Pihak sekolah berharap pemerintah daerah mengucurkan anggaran untuk pembenahan ruang kelas. Foto: Irsan/Luwuk Post/JPNN.com

jpnn.com - Sarana dan prasarana sekolah yang ada di pelosok Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kondisinya sungguh memprihatinkan.

Marhum, Irsan - Luwuk Post

BACA JUGA: Pak Jokowi, Anak-Anak di Perbatasan Ini Minta Tas

Di SMP N 7 Toili misalnya, ruang belajar siswa-siswi sangat memprihatinkan.

Dinding mulai pudar, serta belajar siswa-siswi hanya beralaskan tanah.

BACA JUGA: 48 Murid SD Rindu Belajar di Kelas, Bukan di Musala...

Anehnya, belum ada upaya sekolah untuk merehab, meski keadaan sudah parah.

Amatan Luwuk Post (Jawa Pos), ruang belajar yang seharusnya menciptakan rasa nyaman bagi siswa-siswi untuk belajar, malah sebaliknya.

BACA JUGA: Saat Es Kelapa Muda Tumpah ke Baju dan Celana Mendikbud

Meski demikian, para dewan guru tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti biasa.

Adi, salah satu guru di SMP menyatakan, ada beberapa ruang belajar yang memang sudah rusak.

Bukan hanya ruangan, tetapi halaman sekolah juga biasa tergenang air jika musim hujan. "Kita tetap jalankan kewajiban kita," katanya.

Di tempat terpisah, kondisi yang sama terjadi di SD Muhammadiyah Terpadu di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur.

Selain fasilitas bangunan yang masih menggunakan material papan, sarana penunjang lainnya juga masih minim.

Kepala SD Muhammadiyah Terpadu, Sardin Selong, mengharapkan, pemerintah membantu renovasi ruang belajar.

“Jalan satu-satunya kita tinggal mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk kemajuan pendidikan di sekolah kami,” ungkapnya, Selasa (4/4).

Selain infrastruktur, guru juga perlu penambahan. Sebab, dari sekian tenaga pendidik di sekolah itu, baru Sardin yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hanya saya sebagai kepala sekolah yang ASN,” katanya.

Menurut Sardin, metode belajar mengajar di sekolah tersebut sangat diminati masyarakat setempat, terutama para orang tua siswa.

“Untuk sementara waktu, siswanya baru berjumlah 22 orang. Akan datang siswanya akan bertambah lagi,” jelasnya. (yg/ir)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies: Nasib Tidak Bisa Berubah Hanya dengan KJP


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler