jpnn.com - Dua tahun sudah, 48 orang murid SDN 2 Suranenggala Kabupaten Cirebon, Jawa Barat belajar dengan kondisi menyedihkan.
Demi menimba ilmu, mereka berdesakan belajar di sebuah musala bernama Assala Suranenggala, Kecamatan Kapetakan. Luas musala itu hanya 10 x 10 meter.
BACA JUGA: Pilu dan Pegal..48 Murid SD Terpaksa Belajar di Musala
Tak ada papan tulis, meja atau kursi. Lantai musala dijadikan kursi sekaligus meja belajar. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
Mereka yang belajar di musala itu terdiri dari 19 murid kelas IV, yang menumpang di bagian sisi timur musala. Dan, 29 murid kelas III yang belajar di sisi barat. Selembar triplek menjadi pembatas antara kelas III dengan IV.
BACA JUGA: Guru Besar UI Minta Kemendikbud Lebih Ketat Awasi Buku
Salah seorang murid kelas IV, Adhiyat mengatakan sudah rindu belajar di dalam kelas. Kepada awak Radar Cirebon, bocah ini dengan lugunya mengaku belajar di lantai membuat leher dan punggungnya sakit.
“Kalau belajar di sini nulisnya susah, karena nggak ada kursi dan meja. Terus, selesai belajar leher dan punggung pegal-pegal,” katanya, Rabu (29/3).
BACA JUGA: Dendam, Cepot Cs Bantai Ketua Geng Motor Moonraker
Murid SDN 2 Suranenggala belajar di musala. Foto: Fazri/radarcirebon.com
Wali Kelas III, Suranti mengatakan pihaknya sudah pernah meminta bantuan pengadaan kelas kepada dinas terkait. Namun, permintaan tersebut tak kunjung direalisasikan.
“Karena nggak punya pilihan lain, akhirnya kami putuskan buat pinjam musala ini buat kegiatan belajar mengajar,” ujar Suranti.
Dia berharap, pemerintah mau memberikan perhatian. “Pastinya murid-murid yang belajar di sini kurang nyaman. Dan, suasana belajar tidak kondusif. Karena, yang belajar di sini ada dua kelas,” ujar Suranti.
Camat Suranenggala Indra Fitriani mengklaim pemerintah sesungguhnya tidak tinggal diam. Beberapa upaya terus dilakukan. Namun memang untuk merealisasikannya tidak mudah.
Camat Suranenggala Indra Fitriani bicara soal pembangunan SDN2 Suranenggala. Foto:Cecep/radarcirebon.com
"Upaya pembangunan sudah dilakukan bersama UPT pendidikan dan pemerintah Desa Suranenggala sejak tahun 2016," katanya.
Menurut Fitriani, ada dua pilihan, yakni SDN 2 Suranenggala dijadikan bangunan lantai 2 atau didirikan lagi di tempat lain.
“Yang jelas, kami sudah ada upaya dan insyaallah tahun ini dari Dinas Pendidikan ada program untuk pembangunan SD Negeri 2 Suranenggala. Tapi masih terkendala tanahnya. Tanah desa sudah siap, tapi karena posisinya ada di seberang jalan, harus ada proses tukar guling dulu,” tandas Fitriani. (fazri/cecep/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Es Kelapa Muda Tumpah ke Baju dan Celana Mendikbud
Redaktur & Reporter : Adek