Sejumlah pemain sepak bola menjadi model dadakan atas permintaan mantan penggawa timnas yang kini menyambi desainer, Isnan Ali. Hanya berlatih sekali, ada yang santai, ada pula yang sampai berkeringat dingin.
M. Ali Mahrus, Jakarta
TATAPAN matanya lurus. Di bawah sorot lampu disko dan iringan musik mengentak, bibirnya tampak menahan senyum. Dengan langkah mantap, dia bergaya bak model profesional memamerkan pakaian yang dikenakan.
Padahal, catwalk sama sekali bukan panggungnya. Tempat bermainnya sehari-hari justru di lapangan hijau. Ya, dia adalah Ponaryo Astaman, mantan kapten timnas Indonesia, yang kemarin malam bergaya mengenakan kaus hitam dengan celana dilipat di bawah lutut berdampingan dengan model wanita cantik.
Ponaryo tak sendirian di fashion show bertema UIFashionWeek di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan yang berlangsung Sabtu malam lalu (1/9) itu. Melenggang tepat di belakangnya, Jajang Mulyana.
Striker tinggi besar asal klub Mitra Kukar itu juga tampak percaya diri menjadi model. Wajahnya dingin dan langkahnya di catwalk meyakinkan. Dia mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna merah dan memakai tutup kepala.
Secara berurutan kemudian muncul penggawa Persela Lamongan yang dikabarkan baru saja putus dengan sang kekasih, penyanyi Pinkan Mambo, Febrianto Wijaya. Disusul pemain Pelita Jaya Riyandi "Angky" Ramadhana Putra.
Suasana menjadi lebih heboh ketika sosok seorang "model" bule muncul mengenakan kemeja kotak-kotak merah dengan jins hitam dan sepatu putih. Dialah Simon McMenemy, eks pelatih Mitra Kukar dan timnas Filipina asal Inggris yang dua tahun silam pernah menjadi perbincangan saat foto-foto mesranya dengan Rahma Azhari beredar di internet.
Para model dadakan dari lapangan hijau masing-masing muncul dua kali di catwalk dengan mengenakan dua busana berbeda. Sebetulnya gelandang timnas Firman Utina juga dijadwalkan tampil. Tapi, karena ada musibah yang menimpa salah seorang keluarganya, Firman batal menjadi model.
Para pemain dan pelatih tersebut menjadi model DEIJE a.k.a denim is jeans yang salah satu owner dan desainernya adalah mantan penggawa timnas Merah Putih Isnan Ali. Setahun terakhir, bersama dua rekannya, Raka Zaipul dan Adri Naufal, pemain yang saat ini tercatat sebagai salah seorang penggawa Mitra Kukar itu"serius mengembangkan bisnis di luar lapangan bola.
"Gila. Ini lebih tegang daripada melakoni pertandingan penting di lapangan hijau. Saya sangat gugup tadi sampai gemetar saat berjalan. Keringat mengucur deras," ujar Jajang, lantas tertawa ngakak.
Pemain yang pernah menimba ilmu di Brasil itu mengatakan, dirinya dan pemain yang lain sama sekali tidak berlatih dahulu sebelum berlenggak-lenggok di catwalk. "Latihannya ya cuma gladi resik sebelum tampil. Baru kemarin saya dihubungi Isnan," sambungnya.
Lain halnya dengan Febrianto Wijaya. Pemain yang sempat menjalani latihan di klub Vfb Stuttgart (Bundesliga Jerman) itu mengaku enjoy tampil di catwalk. "Febrianto mengatakan sangat tertarik dengan fashion.
"Saya rasa fashion perlu juga untuk pemain bola," katanya. Febri bahkan menyatakan bersedia jika ada yang "mem-booking-nya" kembali menjadi model.
Bagaimana kesan Ponaryo Astaman? "Ini benar-benar pengalaman yang berbeda yang tidak akan pernah saya lupakan. Bayangkan saja, saya biasa tampil di lapangan, tapi tiba-tiba saja menjadi model di catwalk," ujar Ponaryo.
Karena yang menjadi bintang di acara fashion show adalah para pemain bola, para penontonnya pun banyak yang selama ini berkecimpung di lapangan hijau. Dalam pagelaran tadi malam, dari jajaran pemain yang tampak hadir, antara lain, Hamka Hamzah (Mitra Kukar), Rahmat Latif (Persiba Balikpapan), dan mantan pemain PSM Junior yang sempat berguru ke Ajax Amsterdam Irvin Museng.
Tampak pula menyaksikan, Media Officer Persija Viola Kurniawati dan Ketua Panpel Macan Kemayoran -sebutan Persija- Hanifditya. Dia hadir bersama sang kekasih Alycia Evyta, presenter BPL di MNC TV. Dan, masih banyak lagi insan bola lainnya yang hadir.
"Ini terobosan baru yang sangat menarik dan membuktikan pemain bola tidak kalah kelas dari model sesungguhnya. Tapi, saya rasa para pemain yang tampil masih kurang banyak," ujar Viola Kurniawati.
"Penampilan Ponaryo dan Simo santai walaupun terlihat dewasa," timpal Alycia.
Sedangkan Hanifditya menyatakan tak mengira Isnan Ali punya bakat terpendam di dunia fashion. "Ponaryo dan Simon terlihat percaya diri. Tenyata Isnan punya bakat terpendam," tutur pria berkacamata itu.
Isnan Ali mengungkapkan, dirinya dan rekan bisnisnya akan terus mengembangkan bisnis tersebut. Selama ini pemasaran banyak dilakukan memanfaatkan jaringan para pemain sepak bola yang bermain di kompetisi tanah air. Baik pemain lokal maupun asing. Pemasaran juga dilakukan lewat online.
"Untuk model model jins dan pakaian lainnya, kami sendiri yang mendesain, kemudian diproduksi di Bandung," beber Isnan. Ke depan Isnan dkk berencana mendirikan outlet penjualan di beberapa kota. Bahkan, sudah ada link di Malaysia dan Singapura.
Raka Zaipul, rekan bisnis Isnan, menambahkan bahwa dalam memasarkan produk, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama dengan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia). Sebagian hasil penjualan nanti masuk ke kas APPI. "Bentuk kerja samanya masih kami matangkan dengan pihak APPI," kata Raka. (*/c4/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eurobike 2012, Agenda Bisnis yang Dibalut Entertainment dan Wisata
Redaktur : Tim Redaksi