Ketika Video Jokowi Membungkuk Salami Ulama Menjadi Viral

Sabtu, 02 Februari 2019 – 05:58 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri peringatan Harlah ke-93 NU, di JCC Senayan, Jakarta pada Kamis (31/1). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi membungkukkan badan waktu menyalami ulama, di acara peringatan Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama (NU), di Jakarta Convention Center, Kamis (31/1), viral di media sosial.

Hingga Jumat (1/2), video tersebut beredar luas di berbagai media sosial baik twitter, instagram dan lainnya. Momentum itu berlangsung selepas suami Iriana menyampaikan sambutan, kemudian dia berjalan di depan para ulama sembari merundukan badannya.

BACA JUGA: Rangkul Anak Muda, Eks Teman Ahok Gelar Acara Jokowi Bicara

BACA JUGA: Kiai Pamekasan: Pak Jokowi Terbukti Kinerjanya

Selain video, ada juga berupa foto. Sebab, gestur demikian terpantau telah dilakukan Presiden ketujuh RI tersebut ketiga tiba di lokasi acara, dan menyalami para ulama yang menyambut kehadirannya.

Diketahui, Jokowi hadir di Harlah ke-93 NU mengenakan setelan batik lengan panjang dan peci hitam dan disambut oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj serta para pengurus NU lainnya baik yang berasal dari pusat maupun daerah.

BACA JUGA: Spirit Pak Sabam Jadi Calon Senator Lagi dan Ajak Orang Baik Pilih Jokowi

Dalam sambutannya, mantan gubernur DKI Jakarta itu bicara soal perubahan yang begitu cepat terjadi di era teknologi. Baik di bidang ekonomi, politik maupun sosial dan budaya. Bahkan, perubahan itu merambah ke media sosial.

"Media sosial yang sangat terbuka banyak memberikan manfaat, tetapi juga banyak mudaratnya. Kita lihat akhir-akhir ini di sosial media saling hina, saling mencela, saling ejek, dan saling fitnah semakin menjadi-jadi," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, aktivitas ujaran kebencian dan saling fitnah yang terjadi di media sosial itu disebabkan lunturnya kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan etika yang ada.

Suami Iriana tersebut bahkan khawatir hal demikian dapat menghilangkan karakter asli bangsa Indonesia yang rukun di tengah perbedaan. Untuk itu lah dia berpesan supaya NU turut menjaga nilai-nilai kebangsaan yang ada.

"Saya menitipkan (hal itu) karena saya meyakini NU lah yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi," ucap Jokowi. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan TGB soal Keislaman Presiden Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   ulama  

Terpopuler