Ketimbang Bikin Onar, Tri Dianto Disarankan Mudik

Jumat, 15 November 2013 – 10:31 WIB
Tri Dianto. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Perhimpunan Gerakan Muda 98, Mochamad Toha Murthado mengatakan juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Tri Dianto sudah merasa telah menjadi manusia setengah dewa. Menurutnya, perasaan itu timbul lantaran kemunculannya yang tiba-tiba dan siap pasang badan untuk bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Sepertinya dia (Tri Dianto,red) merasa sudah menjadi manusia setengah dewa. Sebagai satu sikap, patut juga dihargai. Tapi ingat, sikapnya itu akan membawa satu konsekuensi hukum sebab Tri Dianto akhir-akhir ini semakin memperlihatkan ketidakpahamannya tentang apa sesungguhnya yang terjadi," kata Mochamad Toha Murthado di Jakarta, Jumat (15/11).

BACA JUGA: US-Business Council Sampaikan Dukungan ke Kemenkes

Toha mengatakan sebagai pihak yang tidak punya kepentingan politik terhadap dugaan kasus korupsi proyek Hambalang yang diduga melibatkan Anas Urbaningrum, Tri Dianto sebaiknya pulang ke Cilacap dan mengurus tiga istrinya ketimbang ada di Jakarta bikin onar.

"Daripada bikin onar di Kota Jakarta, saya sarankan Tri Dianto, mudik ke Cilacap urus tiga istri dan jangan masuk ke wilayah yang tidak dikenal. Karena itu bisa menjebak dirinya sendiri," saran Toha.

BACA JUGA: Penggugat UU Ormas Dinilai Tidak Fair

Bentuk onar yang dimaksud Toha adalah ketika Tri mengatakan akan mengambil uang Rp 1 Miliar yang disita KPK dari rumah Anas dan meminta KPK memeriksa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terkait bertaburnya uang dalam Kongres partai Demokrat di Bandung tahun 2010 lalu.

"Saya ingin tahu katanya mau mengambil uang Rp 1 Miliar yang disita KPK dengan batas waktu 2 kali 24 jam. Ini sudah memasuki hari ketiga usai KPK sita uang itu, kok belum diambil juga uangnya," katanya.

BACA JUGA: Hamdan: Pendukung Herman-Daud Minta Pemungutan Suara Ulang Lagi

Selain itu, Toha juga mempertanyakan bagaimana bisa dikatakan kalau Nazarudin itu bukan orang dekat Anas. Semua orang juga tahu kedekatan Nazarudin dan Anas pada waktu mereka masih romantis-romantisnya.

"Jadi kalau sekarang kubu Anas mengatakan bahwa Nazarudin tidak bekerja untuk kemenangan Anas pada Kongres di Bandung, itu adalah bohong. Harusnya mereka berpikir yang menabur uang itu adalah Nazarudin. Jadi tidak ada kaitannya dengan SBY dan Ibas," ungkapnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Akan Perketat Syarat Pengunjung Sidang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler