jpnn.com - JAKARTA - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, mendesak Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad untuk mundur dari jabatannya.
Alasan Said, langkah Bawalu menemui Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait persoalan kewenangan antar lembaga Bawaslu dengan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Selasa (24/9) kemarin, adalah sikap yang keliru dan bahkan memalukan.
BACA JUGA: Anas Sebut Ruhut Lebih Pas Jadi Jaksa Agung
"Ketua Bawaslu seperti orang yang tidak paham hukum. MK itu kan lembaga peradilan yang untuk menilai suatu perkara melalui proses persidangan, dan bukan melalui forum konsultasi," katanya di Jakarta, Jumat (27/9).
Pendapat hukum kata Said, baru bisa diberikan oleh MK setelah didahului proses pemeriksaan perkara.
BACA JUGA: Langkah KPU Gandeng Lemsaneg Dicurigai
"Kalau setiap perkara bisa diselesaikan melalui konsultasi, ya tidak perlu ada MK lagi. Ini yang keliru dipahami oleh Ketua Bawaslu. Jadi yang perlu diingat bahwa MK itu bukan kantor konsultan hukum," katanya.
Alasan lain, upaya meminta pendapat hukum dari MK menurut Said, menunjukkan Ketua Bawaslu tidak punya nyali berhadapan dengan DKPP di persidangan MK.
BACA JUGA: Nasib Revisi UU Pilpres Belum Jelas
"Maksudnya, kalau memang Ketua Bawaslu merasa ada problem kewenangan di antara lembaganya dengan DKPP, mestinya dia ajukan secara formal permohonan penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara (SKLN) kepada MK," katanya.
Langkah pengajuan inilah, kata Said, merupakan mekanisme hukum yang disediakan oleh UU yang bisa ditempuh Bawaslu. Namun kalau melalui forum konsultasi, itu sepihak. MK hanya bisa mendengar keluhan Bawaslu, sedangkan DKPP tidak mendapatkan kesempatan mengemukakan pendapat lembaganya.
"Saya mencium adanya motif personal di balik permintaan pendapat Ketua Bawaslu kepada MK itu," ujar Said.
Ketua Bawaslu menurutnya, belum lama ini mendapat sanksi peringatan dari DKPP, karena terbukti tidak profesional dalam menangani Sengketa Pemilu pada kasus caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sedangkan Ketua MK, belum lama ini juga pernah menyampaikan kritiknya terhadap DKPP.
"Jadi Ketua Bawaslu ini seperti sedang bermain politik. Dia coba memanfaatkan sentimen Ketua MK terhadap DKPP tersebut. Semacam ingin mencari backing dari lembaga lain," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kali Rapat Panja RUU ASN Batal
Redaktur : Tim Redaksi