Ketua DPD RI Berharap Generasi Milenial Tak Keliru Memahami Jihad

Selasa, 13 April 2021 – 23:50 WIB
Ketua DPD RI saat memberi arahan di salah satu Ponpes di Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung langkah 30 orang mantan narapidana kasus terorisme di Jawa Tengah yang akan meluruskan pemaham generasi milenial mengenai jihad. Ke-30 orang ini akan berdakwah di sejumlah tempat selama Ramadan.

Menurut LaNyalla, pemahaman yang lurus mengenai jihad harus didapat para milenial.

BACA JUGA: LaNyalla Minta Kemenparekraf Siapkan Program untuk Pekerja Seni dan Budaya

“Kami sangat mendukung mantan narapidana terorisme berdakwah ke tengah-tengah milenial. Mereka kita harapkan membantu mencegah faham keliru tentang jihad," ujar Senator asal Jawa Timur itu, Selasa (13/4/2021).

LaNyalla yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur menilai mantan narapidana bisa menjadi prajurit dakwah dalam meluruskan pemahaman jihad.

BACA JUGA: Dari Surabaya, Densus Amankan 2 Terduga Teroris, Ada Senpi dan Buku Fikih Jihad

"Mereka ini juga mendapatkan informasi mengenai jihad yang tidak lurus. Para mantan napi ini bisa menjadi prajurit dakwah dalam meluruskan pemahaman mengenai jihad kepada generasi milenial. Apalagi saat ini milenial menjadi sasaran dan target utama para predator teroris," katanya.

Pria yang pernah menjadi Ketua Umum PSSI itu berharap upaya tersebut dibantu untuk mencegah penyebaran paham terorisme di kalangan anak muda.

BACA JUGA: Atta Halilintar: Bom Bunuh Diri itu Jahat, Bukan Jihad

"Kita juga harus membantu gerakan para napiter ini agar pencegahan terorisme yang menyasar generasi milenial dapat kita tekan. Upaya ini bisa menyelamatkan anak-anak bangsa yang masih panjang masa depan dan kehidupannya dibanding iming-iming surga dengan kematian bom bunuh diri yang mengerikan," kata Lanyalla.

Menurut LaNyalla, akan sangat menyedihkan jika ada keluarga atau saudara yang terlibat aksi terorisme karena pemahaman yang sah tentang jihad.

Upaya dakwah ini akan dilakukan mantan napi terorisme yang tergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani).

Mereka akan meluruskan pemahaman jihad yang sesuai dengan akidah agama yang sebenarnya, dan bukanlah jihad sesat dengan melakukan serangan bom yang memakan korban banyak.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler