Ketua DPD Sebut Kabupaten Agam Layak Jadi Sentra Tanaman Biofarmaka

Kamis, 21 Januari 2021 – 17:43 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan Indonesia adalah negara tropis yang mendapatkan curah hujan cukup dan sinar matahari yang sangat baik.

Senator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) itu mengatakan bahwa hal inilah yang membuat Indonesia menjadi subur.

BACA JUGA: LaNyalla: Ekspor Udang Berpotensi Memulihkan Perekonomian Nasional

Karena itu, LaNyalla berharap keunggulan ini bisa dimanfaatkan daerah untuk mengembangan tanaman lokal.

LaNyalla mencontohkan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang layak menjadi sentra tanaman biofarmaka.

BACA JUGA: Komite II DPD Apresiasi Kementan Bangun Ketahanan Pangan

Menurutnya, hal ini dimungkinkan lantaran kualitas tanaman apotek hidup yang dimiliki Kabupaten Agam seperti jahe, laos, kencur, kunyit, mahkota dewa, kapulaga dan rempah lainnya sangat baik.

"Keunggulan ini harus dimanfaatkan daerah dengan memperkuat atau mengembangkan tanam khas, baik tanaman pangan, tanaman hias, atau seperti Kabupaten Agam yang bisa mengembangkan biofarmaka," katanya, Kamis (21/1).

BACA JUGA: Ketua DPD Usul Gratiskan Swab Antigen untuk Pelajar dan Mahasiswa

Karena itu, LaNyalla mengapresiasi langkah Dinas Pertanian Kabupaten Agam yang akan menjadikan daerahnya sebagai sentra tanaman jahe.

Dia menegaskan bahwa ini adalah keputusan yang tepat karena saat ini tanaman jahe dibutuhkan.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, komoditas jahe sangat diburu konsumen. Bahkan karena tingginya permintaan, harga jahe juga terkatrol naik.

Buat pedagang, kata LaNyalla, hal ini tentu menguntungkan. Ia mengatakan potensi pertanian yang dimiliki Indonesia sangat besar.

Karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi langkah tepat apabila produksi tanaman ini bisa digenjot maksimal.

"Bahkan produksi tanaman jahe dapat dijadikan program nasional, mengingat tanaman ini bisa tumbuh di banyak daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera," paparnya.

Selain itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menilai produktivitas jahe bisa digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar global.

"Permintaan negara-negara tetangga pun sangat tinggi. Jadi, kita punya peluang menjadi eksportir tanaman biofarmaka, salah satunya jahe. Peluang-peluang seperti ini harus bisa dimanfaatkan dengan jeli karena hasilnya sangat bermanfaat buat kita," katanya. (*/jpnn)

 

 

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPD RI   Agam   Jahe   Tanaman  

Terpopuler