jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang mengharamkam lima hal dalam rangka interaksi atau muamalah di media sosial.
Pertama, larangan tersebut terkait dengan perilaku gibah (membicarakan keburukan/aib orang), namimah (adu domba) dan penyebaran permusuhan. Kedua, perilaku bullying, ujaran kebencian, permusuhan atas dasar suku, agama dan ras atau antaragolongan.
BACA JUGA: DPR RI Setujui Resolusi APA Budget 2018
Ketiga, menyebarkan hoaks meski dengan tujuan baik. Keempat, menyebarkan materi pornografi atau kemaksiatan. Kelima, menyebarkan konten yang tidak benar dan tidak sesuai pada tempatnya.
Menyikapi fatwa MUI ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menilai MUI sangat memberi pesan positif bagi kehidupan sosial kemasyarakatan, khususnya dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Komisi VII DPR Tanyakan Temuan BPK soal Tagihan PT PLN pada Kontraktor
Menurut Novanto kelima hal ini memang sesuai dengan prinsip, ajaran dan nilai yang dikandung oleh ajaran keagamaan khususnya Islam. Sebagai organisasi panutan, Fatwa MUI tersebut merepresentasikannya sebagai organisasi Islam yang betul-betul mencontohkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Nilai-nilai yang sejatinya senantiasa merangkul, mengayomi, menyejukkan serta meneduhkan jiwa dan hati, dengan ajaran dan "rambu-rambu" agar kita senantiasa berada di jalan yang benar,” kata Novanto, Selasa (6/6).
BACA JUGA: DPR Dukung Dibentuknya Badan Siber dan Sandi Negara
Karena itu, Novanto mengapresiasi fatwa MUI itu yang semakin menegaskan jati diri keislaman yang sesungguhnya. Islam yang menyebarkan kedamaian dan ketenangan. Islam yang menghargai perbedaan dan memandangnya sebagai realitas yang harus diterima. Islam yang mengambil sikap tegas atas segala bentuk perilaku yang meresahkan, menyesatkan dan meruntuhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak bangsa.
“Fatwa MUI yang dikeluarkan bersamaan dengan suasana bulan suci Ramadan juga semakin menambah kekhusyukan kita sebagai Umat Islam dalam rangka menjalankan ibadah puasa dan amaliyah lainnya, demi menggapai kesucian dan fitrah,” paparnya.
Novanto berharap semoga dengan peran MUI yang semakin representatif, akomodatif dan responsif akan memperkuat sendi-sendi yang mampu menopang persatuan dan kesatuan bangsa. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto Geram Lihat Aksi Persekusi
Redaktur & Reporter : Boy