Ketua DPR: Contek Massal Bisa jadi Preseden Buruk

Beberkan Contoh Kecurangan Ujian di Sekolah yang Lazim Terjadi

Jumat, 17 Juni 2011 – 14:56 WIB
JAKARTA - Kasus Siami yang diusir oleh ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat Ujian Nasional (UN) pada 10-12 Mei 2011 lalu, dinilai mesti disikapi serius"Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk

BACA JUGA: Sontekan Masal Unas, Surabaya-Jakarta Bersaing

Ini akan merusak masa depan bangsa ini," kata Ketua DPR RI Marzuki Alie, Jumat (17/6), di Jakarta.

Apalagi menurut Marzuki, karena kasus ini menyangkut anak-anak yang notabene adalah calon pemimpin bangsa ke depan
"Kalau anak diajarkan nyontek, melakukan hal salah seolah itu pembenaran, itu tidak baik," ungkap politisi Partai Demokrat itu.

Maka dari itu, Marzuki mengaku dirinya sangat mendukung sanksi yang diberikan oleh pemerintah setempat terhadap oknum guru dan kepala sekolah yang terlibat

BACA JUGA: Rekening Liar Makin Marak di PTN

"Kalau saya pikir sanksi yang diberikan itu, saya dukung
Namun, kalau kelulusan rendah, jangan langsung dipecat," tegasnya.

Menurutnya, kejadian di SDN Gadel 2 itu jangan dilihat (sisi) akibatnya saja

BACA JUGA: UMB-PT Siapkan 18.615 Kursi

Dia yakin kejadian seperti itu bukan hanya terjadi di sanaLebih jauh, Marzuki mengaku turut merasakan beban guru sekolah dan Kepsek, jika ada muridnya yang tidak lulus"Itu bebannya luar biasaBiasanya, apalagi (jika) tidak dilakukan klarifikasi oleh Kepala Dinas, kalau kelulusan rendah, Kepsek-nya ditegurAkibatnya mereka melakukan segala usaha agar anak didiknya lolos," katanya.

Cara yang dilakukan pun, terang Marzuki, biasanya begitu gampangIa mencontohkan, misalnya ada 10 soal, dengan masing-masing dikerjakan dua soal (oleh guru), hasilnya lantas dibagikan ke pelajar"Soal itu dikerjakan oleh 'Tim Sukses'Ini salah satu modusSelesai dikerjakan, langsung dibocorkan ke anak muridKadang pengawasan ujian juga lemah," ungkap Marzuki.

Seperti diketahui, Siami diusir oleh ratusan warga setempat, setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya memberikan contekan kepada teman-temannya saat UN pada 10-12 Mei 2011 laluSiami dan suaminya Widodo, beserta anaknya Al, pun akhirnya pergi meninggalkan kediaman mereka tersebutHal inilah yang belakangan menimbulkan kecaman dari berbagai pihak(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum UN Ada Simulasi Menyontek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler