Ketua DPR: Jangan Main-Main dengan Keselamatan Kerja

Jumat, 27 Oktober 2017 – 18:02 WIB
Setya Novanto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI, Setya Novanto menyampaikan rasa dukanya atas insiden ledakan di gudang pengepakan kembang api milik PT. Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang. Sebanyak 47 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

"Doa saya menyertai para korban. Bagi yang meninggal dunia, Insya Allah diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Novanto dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (27/10).

BACA JUGA: Polisi Olah TKP di Pabrik Petasan, 7 Saksi Diperiksa

Dia juga mengapresiasi tindakan cepat aparat kepolisian yang telah berusaha keras menyelamatkan para korban.

"Bahkan saya dengar anggota Brimob sampai menjebol tembok untuk memberikan akses kepada para korban agar bisa menyelamatkan diri. Kerja keras aparat telah meminimalisir jatuhnya korban,” jelas Novanto.

BACA JUGA: Begini Kondisi 46 Korban Hidup dari Ledakan Pabrik Petasan

Polisi, kata dia lagi, juga harus menindaklanjuti penyebab terjadinya ledakan tersebut. Novanto ingin ada kejelasan, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi kejadian serupa.

"Kita jangan main-main dengan keselamatan kerja. Apalagi ini gudang kembang api. Perlu dicari tau, apakah prosedur keselamatan sudah dilakukan atau belum,” jelasnya.

BACA JUGA: Segera Audit Penuh Pabrik Pembuat Petasan

"Komisi IX DPR sebagai mitra kerja Kementerian Ketenagakerjaan akan membahasnya dalam Rapat Dengar Pendapat. Kita juga ingin memastikan para pekerja disana, terutama keluarga yang menjadi korban meninggal dan luka-luka, terpenuhi haknya."

Bagi Novanto, kejadian ledakan ini harus dijadikan peringatan bagi seluruh perusahaan agar tak main-main dalam menerapkan standar prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

"Kita tidak boleh menyepelekan standar prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. Saya harap semua perusahaan yang beroperasi di Indonesia memperhatikan hal ini secara serius. Jika tidak, DPR bisa mendesak pemerintah menjatuhkan sanksi tegas. Nyawa manusia tak ternilai harganya,” tandasnya. (sam/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tahunya Pabrik Ayakan Pasir, Bukan Petasan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler