Warga Tahunya Pabrik Ayakan Pasir, Bukan Petasan

Jumat, 27 Oktober 2017 – 08:40 WIB
Pabrik petasan dan kembang api di Kosambi Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) meledak dan menyebabkan 47 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka bakar. Foto: M. Jakwan/Tangerang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG - Pabrik petasan di pergudangan 99, Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, terbakar disertai ledakan, Kamis (26/10) pagi.

Setidaknya 47 orang tewas dalam tragedi terbakarnya pabrik milik PT PT Panca Buana Cahaya Sukses yang berada di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi itu.

BACA JUGA: 12 Orang Tewas dari 1 Desa, Kades: Semua Keluarga Besar Saya

Menurut warga sekitar aktivitas pabrik tersebut memang senantiasa tertutup.

“Waktu kejadian kemarin pabrik dikunci, kalau seandainya tidak saya yakin banyak yang selamat,” kata Maskota, Kepala Desa Blimbing.

BACA JUGA: Detik-detik Ledakan Pertama, Atap Pabrik Petasan Jebol

Menurut Maskota, Pabrik tersebut baru beroperasi sekitar 2 bulan. Pemilik pabrik belum pernah sekalipun berkomunikasi dengannya.

Apalagi meminta izin. Ia sendiri tidak menyangka kalau pabrik tersebut memproduksi kembang api.

BACA JUGA: Beberapa Buruh Pabrik Petasan Lari, Api Masih Membakar Tubuh

“Yang saya dan warga tahu, di situ cuma pabrik ayakan pasir saja,” katanya. (tau)

Pabrik Petasan di Kosambi meledak dan terbakar.

-Nama Perusahaan : PT Panca Buana Cahaya Sukses

-Alamat : Jalan Raya SMPN 1 Kosambi RT 20 RW 10 Kecamatan Kosambi, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten

-Nama Pemilik : Indra Liyono (40) Warga Kalideres, Jakarta Barat

-Masa Beroperasi : Izin awal hanya pengayakan Pasir pada Februari 2017

-Pada Juli- Agustus 2017 memproduksi bahan petasan dan kembang api tanpa perubahan izin

-Jumlah karyawan : 103 orang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler