Ketua DPR Minta Tak Terpancing Provokasi Zainudin

Rabu, 12 Desember 2012 – 19:48 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie meminta masyarakat Indonesia tidak terlalu menanggapi tudingan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin terhadap mantan Presiden BJ Habibie. Menuurt Marzuki, tudingan itu bersifat pribadi dan hanya memperlihatkan bahwa Zainudin Maidin tidak paham soal demokrasi.

"Protes boleh saja dan DPR telah menyatakan sikapnya di paripurna kemarin. Protes DPR intinya agar pemerintah Malaysia bisa menjaga keharmonisan hubungan kedua negara dengan mendidik masyarakatnya untuk bersikap selayaknya sebagai negara yang bersahabat. Negara kita dan rakyat Indonesia jauh lebih berbudaya karena tidak pernah mengurusi hal yang menjadi urusan negara lain,” kata Marzuki Alie, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (12/11).

Sebagai negara demokrasi, lanjut dia, Indonesia siap dikritik oleh siapapun dan negara manapun. "Beda dengan negara Malaysia yang antikritik termasuk dari warga negaranya sendiri," tegas Marzuki Alie.

Di sisi lain, rakyat Malaysia merindukan demokrasi seperti di Indonesia. "Pemerintahnya sangat alergi terhadap kritik, berbeda dengan kita. Jangankan menerima kritik dari kita, dari Anwar Ibrahim saja mereka tidak terima," ujar Marzuki Alie.

Media mereka pun masih dikontrol oleh pemerintahnya dengan sangat ketat, sehingga pemberitaan yang muncul disana muncul hanya puja-puji akan keberhasilan yang telah mereka capai, sementara ketidakberhasilan yang disampaikan melalui kritik tidak akan pernah muncul.

”Jadi jangan harapkan membaca berita kritik media Malaysia terhadap pemerintahnya apalagi dengan tudingan. Tapi kalau lawan politik, ditulis setan pun tidak masalah, media mereka dibebaskan,” jelas Marzuki.

Marzuki menilai mereka sangat alergi terhadap perubahan yang ikonnya disana adalah sosok Anwar Ibrahim. Habibie menurutnya hanya disangkut-sangkutkan saja dengan upaya mereka untuk terus mendeskreditkan Anwar Ibrahim.

”Rakyat mereka masih belum berani seperti rakyat kita. Kalaupun saat ini kondisi demokrasi Indonesia belum seperti yang diharapkan, tapi kondisi politik Indonesia masih jauh lebih baik dari Malaysia. Kita masih dalam proses dan tentunya akan mencapai hasil yang baik. Sementara Malaysia masih jauh. Jangankan berdemokrasi, memulainya saja mereka belum,” tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlindungan Kesehatan Buruh Semakin Besar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler