jpnn.com - JAKARTA - Upaya pemerintah dalam membenahi peyelenggaraan dan pelayanan haji tahun ini dinilai mulai ada hasilnya. Setidaknya itulah catatan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, yang saat ini juga tengah menunaikan ibadah haji.
Secara blak-blakan, Marzuki memuji kiprah Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Anggito Abimanyu dalam membenahi pelayanan ibadah haji. Bahkan, Marzuki mengaku salut dengan Anggito yang tak sungkan mengakui kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
BACA JUGA: Jika Janggal, KBRI Tempuh Jalur Hukum
“Ya, saya melihat banyak perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan dengan baik oleh jajaran Dirjen Haji dan Umroh secara khusus dan Kementrian Agama secara umum. Saya melihat sikap Anggito (Dirjen PHU) terus terang dan jujur mengakui kekuarangan-kekurangan itu. Ini tidak seperti sebelumnya semua dibantah seolah semua sudah sempurna,” ujar Marzuki melalui rilisnya ke media, Minggu (13/10) malam.
Marzuki mengaku sempat menggelar pertemuan dengan jajaran Kemenad di Makkah. Diakuinya, para petugas haji memang bekerja keras dalam menyiapkan fasilitas bagi jemaah calon haji asal Indonesia.
BACA JUGA: Prabowo Tuding Pemerintah Nikmati Ekonomi Neolib
Meski demikian mantan Sekjen Partai Demokrat itu juga menemukan berbagai kekurangan. Misalnya masih ada pemondokan yang tak sesuai standar. Bahkan ada pemondokan tanpa pengatur suhu udara (AC). "Ada juga pemondokan yang hanya punya satu lift untuk 600 jamaah," bebernya.
Selain itu ada pula jemaah yang lokasi pemondokannya terlalu jauh dari Masjidil Haram. Akibatnya, kata Marzuki, para jemaah itu harus mengeluarkan uang lebih untuk membiayai transportasi tambahan. "Kalau bisa Dirjen Haji mengusulkan kompensasi untuk mereka," cetus Marzuki.
BACA JUGA: Diduga Merampok, Empat WNI Tewas Didor di Malaysia
Hal lain yang juga dikritisi Marzuki adalah obat-obatan bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, pemerintah selama ini membawa obat-obatan dari tanah air untuk jemaah haji asal Indonesia. Jika tidak terpakai, katanya, obat-obatan itu pun dibawa pulang lagi ke Indonesia.
Marzuki menganggap hal itu tak praktis. "Coba jalin kerjasama dengan rumah sakit atau perusahaan obat di Saudi Arabia, sehingga obat selalu tersedia sesuai penyakit yang diderita. Tidak perlu dibawa bolak-balik," cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Warning Pengurus PSSI Tak Kacaukan Timnas U-19
Redaktur : Tim Redaksi