jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Drs. H. Setya Novanto Ak, MM menyampaikan pernyataan pers terkait dengan peristiwa upaya serangan ke Mekkah.
Berikut penyataan Setya Novanto:
BACA JUGA: Novanto: Semoga Pemudik Selamat Sampai Kampung Halaman
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Beberapa saat lalu, pihak keamanan Arab Saudi menggagalkan rencana serangan ke Kota Suci Makkah. Rencana ini merupakan bagian dari 2 rencana serangan sekaligus ke Jeddah. Lima orang tersangka telah ditangkap, salah satunya tewas setelah melakukan perlawanan.
BACA JUGA: Novanto Pastikan Infrastruktur Mudik Sudah Baik
Peristiwa ini begitu memprihatinkan, mengingat serangan yang diduga merupakan bom bunuh diri ini, akan dilakukan di pusat peribadatan Umat Islam, Kota Haram, Kota Mulia, Makkah Al-Mukarramah.
Apalagi, kejadian tersebut direncanakan di hari hari jelang Idul Fitri, setelah seluruh rangkaian ibadah puasa dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.
BACA JUGA: Doa Setya Novanto Untuk Ulang Tahun Jokowi
Kota Suci dan momentum Idul Fitri sejatinya menghindarkan siapapun dari perilaku-perilaku keji, merusak tatanan kehidupan dan menghancurkan kemanusiaan.
Kita tahu, jelang akhir Ramadhan, jutaan umat Islam berkumpul di Masjidil Haram, mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Sungguh ironis, kemuliaan ibadah akan dinodai oleh sekelompok orang, pihak-pihak yang dangkal memahami hakikat kehidupan dan hakikat keberagamaan. Saya mengutuk seluruh pelaku dan orang-orang yang terlibat dalam rencana aksi jahat ini.
Kita teringat peristiwa yang sama di tahun sebelumnya, saat Masjid Nabawi di Madinah juga mengalami serangan.
Meski kejadiannya berada di dekat Masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw tersebut, namun efek keprihatinan keberagamaan sangat besar. Bagaimana mungkin pusat-pusat keagamaan menjadi sasaran perbuatan keji dan merusak kemanusiaan.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak yang berwenang Arab Saudi, namun kita bisa menyatakan, siapapun pelaku tersebut, mereka adalah orang-orang yang tidak memahami tentang hakikat kemanusiaan.
Dalam kesempatan ini, saya kembali mengingatkan kepada kita semua agar tidak mengkait-kaitkan aksi teror ini dengan sentimen keagamaan.
Agama apapun yang ada dimuka bumi ini, tidak mengajarkan perilaku-perilaku yang mencederai apalagi sampai membunuh sesama manusia.
Kita dituntut untuk terus waspada. Dalam situasi global, regional dan lokal yang semakin kompleks dan dinamis, kita dituntut untuk selalu peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar kita. Mari kita rajut persatuan dan kesatuan deni kehidupan kita yang lebih baik.
Bulan Ramadhan telah mengajarkan bagaimana kita menjalin "keakraban" dengan Allah SWT, sekaligus dengan sesama manusia.
Mari kita gunakan untuk membentuk pribadi yang mawas diri, menghargai kehidupan diri dan orang lain, dan menjadikan agama sebagai petunjuk dan pedoman untuk membangun kerukunan dan harmoni dalam masyarakat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR: Telkomsel Harus Mampu Memberikan Pelayanan yang Prima
Redaktur : Tim Redaksi