Ketua DPR Tolak Pemblokiran Facebook

Senin, 09 April 2018 – 16:36 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet tidak sepakat dengan rencana pemblokiran Facebook yang digagas pemerintah.

Dia menilai pemblokiran karena kebocoran data pengguna itu, malah menimbulkan masalah baru. Bamsoet mengatakan, pemblokiran tidak akan menyelesaikan akar masalah yang sesungguhnya. “Impact yang ditimbulkan justru semakin buruk,” katanya kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/4).

BACA JUGA: BIN Usut Kasus Pencurian Data di Facebook, Ini Hasilnya

Politikus Partai Golkar itu meminta pemerintah tidak asal melakukan blokir. Dia menegaskan, harus ada solusi yang saling menguntungkan. “Harus fokus ke win-win solution,” tegasnya.

Bamsoet menambahkan Facebook sudah memberi banyak manfaat untuk masyarakat. Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan unit usaha kecil lainnya yang bertumpu pada media sosial ciptaan Marck Zuckerberg tersebut.

BACA JUGA: Kebocoran Data Sejuta Akun Facebook Harus Ditelisik

Masyarakat membuat “lapak” digital untuk melakukan transaksi dari komoditas yang terdekat dengan mereka. Di saat negara belum bisa memberikannya, Facebook sejak awal sudah mampu memberikan marketplace sederhana untuk rakyat mengembangkan usaha.

Mereka tidak hanya bertransaksi tapi juga promosi dan membangun reputasi dari sana. “Masa semua harus gulung tikar karena persoalan kebocoran data?” katanya.

BACA JUGA: Data Sejuta Facebooker Bocor, Polri Sigi Perwakilan Facebook

Bamsoet mengakui saat ini sudah banyak pilihan marketplace di Indonesia. Transaksi juga jauh lebih aman daripada Facebook yang cuma sekadar media sosial. Namun, dengan populasi pengguna Facebook dari Indonesia yang begitu besar, sekitar 130 juta akun atau enam persen dari user global, UMKM tidak akan pernah bisa meninggalkan Facebook sepenuhnya karena sudah menjadi pusat aktivitas digital masyarakat.

Bamsoet mengakui bahwa persoalan kebocoran data pengguna adalah masalah serius. Dan Facebook selama ini tak pernah transparan. Baru setelah data pengguna bocor dan dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica, praktik tak terpuji Facebook selama ini terbongkar.

“Namun, harus tetap mendudukan persoalan. Data seperti apa sih yang bocor itu? Data pengguna yang bocor bukan NIK, nomor kartu keluarga, foto-foto, atau chat log. Yang bocor adalah data yang memang sudah disetel untuk publik,” katanya.

Meskipun begitu, kata Bamsoet, semua data tersebut tetap private. Dan Facebook tidak bisa serta merta mengambilnya untuk kepentingan di luar persetujuan pengguna langsung. “Ini yang harus dipermasalahkan dan minta pertanggungjawabannya kepada Facebook,” katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dandy Sebut Penyanyi Jaran Goyang Lebih Merdu Daripada Azan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler