Ketua DPRD Kota Bogor Raih Gelar Doktor di IPB University

Jumat, 17 Maret 2023 – 00:21 WIB
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dalam sidang terbuka di IPB University. Dok: Source for JPNN.

jpnn.com, BOGOR - Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meraih gelar doktor setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka IPB University.

“Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Saya bisa menyelesaikan pendidikan doktoral di IPB," ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (16/3).

BACA JUGA: Guru Besar IPB Pertanyakan Urgensi Pelabelan BPA Galon: Bukti Belum Kuat

Dia berharap ilmu yang sudah didapatkan bisa bermanfaat untuk masyarakat, lingkungan, bangsa, dan negara.

Pria yang akrab dipanggil Kang Atang itu mengaku bahwa penyelesaian pendidikan S3-nya di IPB ini bukanlah perjalanan yang mudah.

BACA JUGA: Rektor IPB University Ungkapkan Pentingnya Konsep One Health

Dirinya harus dapat membagi waktu antara penyelesaian disertasi dengan tugas dan kewajiban sebagai pimpinan wakil rakyat.

“Sebuah proses perjalanan yang tidak mudah. Seringkali harus begadang dan membagi konsentrasi dengan tugas dan kewajiban tanggung jawab sebagai ketua DPRD," ujar dia.

BACA JUGA: Atang Minta Pembangunan Masjid Agung Bogor Selesai Tepat Waktu

Dia mengaku sering ketika sedang asyik menulis, tiba-tiba ada keperluan masyarakat yang harus diadvokasi.

"Sedang konsen rapat dan turun ke masyarakat, tiba-tiba kepikiran disertasi," ujar Atang.

Tak lupa, dirinya juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama ini, terutama para pembimbing dan keluarga.

Dalam penyusunan disertasinya, Atang dibimbing oleh pakar ekowisata Rinekso Soekmadi, pakar arsitektur pekarangan Hadi Susilo Arifin dan pakar sistem modelling Bambang Pramudya.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada para pembimbing yang telah sabar memberikan arahan dan dorongan," kata dia.

Pada sidang promosi terbuka ini, Atang membawakan judul disertasi “Desain Kebijakan Pemanfaatan Pekarangan sebagai Kawasan Agrowisata”.

Dia menilai pekarangan yang dimiliki oleh setiap rumah tangga, sekecil apapun, seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pelestarian lingkungan, budaya, dan sekaligus nilai tambah ekonomi keluarga.

Penelitian tentang pekarangan selama ini lebih banyak diarahkan pada fungsi pangan.

Untuk itulah, Atang berhasil mempertahankan novelty (kebaruan) disertasinya melalui konsep kawasan agrowisata berbasis pekarangan.

Dirinya meneliti model pekarangan yang dimanfaatkan untuk kegiatan agrowisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Banyak temuan di lapangan yang bisa dijadikan acuan bagi pemerintah daerah untuk menjadikan pekarangan setiap rumah tangga bernilai lebih, baik dari sisi ekologi, sosial, budaya, dan ekonomi," kata dia.

Atang menambahkan disertasinya itu dapat dimanfaatkan di Kota Bogor dan pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia dalam memaksimalkan fungsi dan pekarangan yang dimiliki oleh setiap rumah tangga.

“Disertasi saya lokasi penelitiannya di Banyuwangi, namun sangat bisa diterapkan dan menjadi masukan semua pemda," kata dia. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baliho Bergambar Puan Dirusak, Atang: Bukan Tabiat Demokrat Sejati


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler