JAKARTA - Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Johny Wenas Poli mengaku tidak tahu mengenai rencana penggunaan hak interpelasi terkait kisruh program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digelontorkan 32 orang anggota dewan. Meski anggota fraksinya ikut menjadi penggagas, namun ia mengaku tidak pernah diajak membahas rencana interpelasi.
"Saya nggak tahu, saya malah baru dengar dari kamu," ujar Johny saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5).
Anggota Komisi B tersebut menilai wajar jika dirinya tidak diberitahu sebelumnya. Pasalnya, pengajuan interpelasi adalah hak individu masing-masing anggota dewan.
Johny sendiri menilai penggunaan hak interpelasi berlebihan. Pasalnya, DPRD melalui Komisi E sudah berkali-kali meminta penjelasan kepada Pemprov DKI selaku pihak eksekutif. Terakhir, Kamis (23/5) kemarin Komisi E rapat bersama Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit.
"Apa lagi yang mau ditanyakan ke gubernur? Kalau komisi sudah menyelesaikan, terus ajuin hak interpelasi nanti terjadi tumpah tindih. Itu namanya tumpang tindih, itu buat apa?," ujarnya.
Dihubungi terpisah, salah satu penggagas hak interpelasi dari Fraksi Demokrat, Taufiqqurahman membantah pernyataan Johny. Menurutnya, sang ketua fraksi sejak awal sudah diberi tahu mengenai rencana ini.
"Enggak kok, sudah tahu dari awal, sudah tahu dia," tegas Taufiq. (dil/jpnn)
"Saya nggak tahu, saya malah baru dengar dari kamu," ujar Johny saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5).
Anggota Komisi B tersebut menilai wajar jika dirinya tidak diberitahu sebelumnya. Pasalnya, pengajuan interpelasi adalah hak individu masing-masing anggota dewan.
Johny sendiri menilai penggunaan hak interpelasi berlebihan. Pasalnya, DPRD melalui Komisi E sudah berkali-kali meminta penjelasan kepada Pemprov DKI selaku pihak eksekutif. Terakhir, Kamis (23/5) kemarin Komisi E rapat bersama Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit.
"Apa lagi yang mau ditanyakan ke gubernur? Kalau komisi sudah menyelesaikan, terus ajuin hak interpelasi nanti terjadi tumpah tindih. Itu namanya tumpang tindih, itu buat apa?," ujarnya.
Dihubungi terpisah, salah satu penggagas hak interpelasi dari Fraksi Demokrat, Taufiqqurahman membantah pernyataan Johny. Menurutnya, sang ketua fraksi sejak awal sudah diberi tahu mengenai rencana ini.
"Enggak kok, sudah tahu dari awal, sudah tahu dia," tegas Taufiq. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Rusun Milik Pendeta Ikut Disegel
Redaktur : Tim Redaksi