Ketua Fraksi PKS: Palestina Harus Merdeka dalam Waktu yang Sesingkat-singkatnya

Rabu, 11 September 2024 – 11:41 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. Foto: Source for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menghadiri Konferensi ke-52 Komite Eksekutif Parlemen Negara-Negara OKI (PUIC) di Rabat, Maroko 10-12 September 2024. 

Adapun delegasi parlemen Indonesia dipimpin oleh Ketua BKSAP Fadli Zon. 

BACA JUGA: Puan Singgung Dukungan RI untuk Palestina di Forum Bareng Parlemen Afrika

Jazuli mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut disepakati sejumlah keputusan, utamanya untuk mendesak penghentian segera pembantaian Israel di Palestina

Selain itu, lanjut dia, juga mengupayakan langkah-langkah segera, terukur, dan sistematis untuk kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Jokowi Pastikan Palestina Masuk Isu Utama

"Upaya kemerdekaan Palestina ini tidak mudah dan kesepakatan-kesepakatan di level Parlemen OKI harus dieksekusi oleh eksekutif-eksekutif di negara masing-masing, tetapi kita harus tetap optimistis dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina," ungkap Jazuli dalam keterangan persnya, Rabu (11/9).

Anggota Komisi I DPR Dapil II Banten ini mengatakan bahwa kehadiran Indonesia di Konferensi ini memiliki peran strategis. 

BACA JUGA: Trump: Kalau Saya Kalah, Israel Akan Alami Malapetaka, Hilang!

Negara-negara OKI bahkan melihat strategisnya Indonesia dalam isu Palestina. Hal itu mengingat komitmen dan konsistensi Indonesia dalam pembelaan Palestina.

Dia menambahkan Indonesia tidak pernah bergeser pembelaannya terhadap rakyat Palestina.

Menurut dia, membela Palestina bukan saja menyangkut masalah kemanusiaan, tetapi amanat konstitusi dan utang sejarah. 

"Indonesia tetap pada sikap yang konsisten Palestina harus merdeka dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ungkap anggota Komisi I DPR RI itu.

Lebih lanjut Jazuli mengatakan berbagai proposal diajukan parlemen Indonesia dalam pertemuan ini untuk segera menghentikan agresi penjajahan Israel secara permanen.

Mulai dari upaya hukum yang lebih kuat menyeret Israel ke Mahkamah Internasional, mendorong Palestina menjadi anggota penuh PBB, menolak normalisasi dengan Israel.

Kemudian, mendukung gerakan isolasi Israel dari interaksi antarnegara melalui kampanye BDS, hingga diplomasi pada level parlemen yang lebih luas seperti IPU. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler