Puan Singgung Dukungan RI untuk Palestina di Forum Bareng Parlemen Afrika

Minggu, 01 September 2024 – 16:34 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat sambutan pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/8/2024). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, BALI - Ketua DPR RI Puan Maharani kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan Ukraina dalam forum internasional.

Kali ini, Puan memastikan posisi Indonesia untuk Palestina dalam Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika yang digelar di Bali.

BACA JUGA: Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno

“Jadi, semua event internasional dan konferensi internasional posisi Indonesia itu jelas bahwa kami tetap berusaha mendorong (perdamaian) melalui pemerintah, melalui diplomasi parlemen, melalui semua keputusan yang Indonesia ambil,” ungkap Puan Maharani di sela-sela perhelatan IAPF di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/8/2024).

Hal tersebut disampaikan Puan saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pidatonya saat pembukaan IAPF yang menyinggung soal pentingnya dukungan dunia untuk kemerdekaan Palestina atas Israel, dan kemerdekaan Ukraina atas Rusia.

BACA JUGA: Jokowi Singgung RUU Perampasan Aset, Puan: Apa Akan Menjadi Lebih Baik?

Puan menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan upaya maksimal untuk misi yang mulia ini, termasuk melalui diplomasi parlemen.

"Kami terus mendorong dan berusaha, baik melalui DPR RI maupun melalui jalur Pemerintah,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Jokowi Pastikan Palestina Masuk Isu Utama

Menurut Puan, kemerdekaan Palestina itu adalah satu hal yang harus dilakukan bagaimana caranya yaitu melalui diplomasi dan negosiasi secara damai.

Dalam sambutan pembukaan acara konferensi Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) pagi tadi, Puan menekankan isu perdamaian yang harus menjadi perhatian bersama. Selain Indonesia, IAPF dihadiri parlemen dari 20 negara Afrika.

Awalnya, Puan menyebut keadaan geopolitik yang memanas memberi dampak langsung pada rakyat di seluruh dunia termasuk Indonesia dan Afrika.

Oleh karena itu, dia meminta Parlemen memberikan kontribusi lebih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan global.

“Mengingat berbagai krisis di dunia berdampak langsung bagi rakyat di negara kita, maka Parlemen perlu lebih aktif berkontribusi menyelesaikan berbagai persoalan global," ungkap Puan.

Puan menyebut Parlemen harus mendorong perdamaian dengan mengedepankan dialog dan diplomasi negosiasi yang damai, termasuk pada konflik di Palestina dan Ukraina.

"Hal ini termasuk bahwa Parlemen harus mendorong terciptanya perdamaian. Saya mendorong kita menolak cara kekerasan. Kita harus mengedepankan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan masalah antar negara," terang cucu Bung Karno tersebut.

Puan mengatakan, perang dan konflik adalah pilihan kebijakan yang diambil satu negara. Maka dalam negara demokrasi, ia menegaskan bahwa Parlemen berperan menentukan kebijakan suatu negara apakah akan memulai perang atau menempuh cara damai.

"Termasuk dalam hal ini, kita perlu memperjuangkan kemerdekaan penuh Palestina, menghentikan perang di Gaza, Ukraina, dan berbagai wilayah yang dilanda perang dan konflik,” tutur Puan.

“Demikian pula, merupakan suatu pilihan, apakah kita akan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dan bukan zero-sum approach, atau memperkuat multilateralisme, dan bukannya melakukan kebijakan unilateral,” imbuhnya.

Indonesia sendiri secara konsisten lantang menyuarakan di dunia global untuk mewujudkan perdamaian di Palestina dan Ukraina. Ada tiga sasaran yang ingin dicapai dalam upaya ini.

Pertama, penghentian segala bentuk kekerasan. Kedua, memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Ketiga, dimulainya kembali pembicaraan perdamaian menuju two state solution sesuai parameter internasional.

Hal itu pun turut disuarakan DPR RI melalui diplomasi parlemen, baik saat pertemuan bilateral maupun event-event internasional. Puan termasuk salah satu tokoh yang kerap membawa isu perdamaian tersebut.

Sebagai informasi, Puan juga menyampaikan hal yang sama dalam kunjungan kerja ke Serbia dan Hongaria beberapa waktu lalu.

Adapun IAPF digelar DPR RI berkesinambungan dengan penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Afrika atau Indonesia-Africa Forum) yang digelar Pemerintah Indonesia dalam waktu bersamaan di Bali.

Sebagai tuan rumah, DPR mengangkat tema ‘Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan’ pada pertemuan IAPF. Saat ini, sesi-sesi diskusi tengah dilakukan para delegasi pada konferensi dalam forum parlemen Indonesia-Afrika itu.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler