Ketua HKTI Magetan Curhat kepada Ganjar soal Food Estate Mangkrak

Jumat, 19 Januari 2024 – 22:28 WIB
Ganjar Pranowo bertemu dengan ratusan petani, pelaku UMKM, anak muda hingga tokoh agama Magetan di Warung Kopi Bara Gablak, Kamis malam (18/1). Foto: Tim media Ganjar

jpnn.com, MAGETAN - Ganjar Pranowo bertemu dengan ratusan petani, pelaku UMKM, anak muda hingga tokoh agama Magetan di Warung Kopi Bara Gablak, Kamis malam (18/1).

Capres nomor urut 3 di Pilpres 2024 yang berkegiatan di Ngawi, Madiun, dan Magetan itu menyempatkan ngobrol dengan beragam elemen masyarakat.

BACA JUGA: TPN Ganjar-Mahfud Desak Kepolisian Ungkap Identitas Pelapor Palti Hutabarat

Ganjar mendengar banyak hal yang menjadi keluhan warga.

Kesempatan itu tidak disia-siakan masyarakat. Mereka satu per satu menyampaikan keluh-kesah untuk mewakili kelompoknya.

BACA JUGA: Bareskrim Tangkap Palti Hutabarat, Todung Kaget, TPN Ganjar Merasakan Hal Tak Sehat

Ketua HKTI Magetan Darsono misalnya. Dia berkeluh kesah kepada Ganjar terkait problem pertanian. Pupuk subsidi menjadi isu yang paling santer saat ini.

"Tolong, pak, pupuk subsidi ditambah. Masa dari 99 komoditas yang dapat pupuk subsidi, kini tinggal sembilan komoditas saja yang dapat jatah pupuk subsidi setelah adanya Permentan baru," ucap Darsono.

BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan SMA Sidoarjo di Tol Ngawi, Innalillahi

Selain komoditas pertanian yang berkurang, jatah pupuk juga sangat sedikit. Untuk standar tiga kwintal pupuk per hektare, saat ini petani hanya dapat 70 kilogram per hektare.

"Gimana mau panen bagus, pak, pupuknya segitu. Kami tahu pupuk subsidi dikurangi karena beban anggaran negara berat, tetapi, anggarannya malah buat program food estate yang mangkrak," tegasnya.

Darsono mengatakan dari pada buat proyek food estate, anggaran ratusan triliun itu bisa digunakan untuk menambah kuota pupuk subsidi. Sebab, anggaran ratusan triliun itu terbukti terbuang sia-sia.

"Mending buat nambahi kuota pupuk bersubsidi, pasti manfaatnya lebih dirasakan oleh rakyat. Kalau pak Ganjar jadi presiden, tolong program itu ditinjau ulang," katanya.

Ganjar dengan seksama mendengarkan keluhan itu. Dia sepakat bahwa kuota pupuk bersubsidi harus ditambah agar petani kecil tidak kesulitan.

"Selain itu, kita juga harus buat pabrik pupuk sendiri agar kebutuhan tidak terlalu mengandalkan negara lain. Saya sepakat bahwa kita harus seefisien mungkin dalam penggunaan anggaran dan menggunakannya agar tepat sasaran," ucapnya. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Karyoto: Firli Bahuri Bisa Dijemput Paksa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler