jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, penyebaran virus Corona (COVID-19) di 270 wilayah yang akan menggelar Pilkada serentak 2020, cenderung stabil dan terkendali.
Padahal, sebelumnya dikhawatirkan muncul klaster baru. Mengingat pada masa pendaftaran bakal calon kepala daerah, 4-6 September lalu, terjadi kerumunan massa di sejumlah daerah.
BACA JUGA: PBNU Minta Pilkada Ditunda, Said Aqil: Anggarannya untuk Penanganan Krisis Kesehatan Saja
"Kini tinggal mempersiapkan diri menghadapi tahapan berikutnya, khususnya yang rawan kembali terjadinya pelanggaran terhadap protokol Kesehatan COVID-19. Seperti tahapan penetapan pasangan calon, masa kampanye, dan hari pemilihan," ujar Doli di Jakarta, Minggu (20/9).
Menurut Doli, Komisi 2 DPR rencananya akan menggelar kembali rapat kerja bersama mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP.
BACA JUGA: Resmi! PBNU Minta Pilkada 2020 Ditunda
Untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi pelaksanaan tahapan berikutnya. Terutama terkait rumusan aturan-aturan yang lebih kuat, tegas, dan ketat.
Terutama dalam penegakan disiplin dan penerapan sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 pada Pilkada serentak 2020.
BACA JUGA: Pilkada Serentak Segera Digelar, Wakil Ketua MPR: Harus Tegas Terapkan Protokol Kesehatan
"Kami akan meminta penjelasan dari KPU tentang perubahan peraturan KPU yang mengatur seluruh tahapan terkait penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat," ucapnya.
Politikus Golkar Ini juga mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah segera menyusun dan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang lebih tegas.
Terutama dalam penegakan disiplin dan penerapan sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.
"Harus tetap optimistis bisa menjalankan seluruh agenda nasional, termasuk pilkada walau di tengah masa pandemi COVID-19," katanya.
Menurut Doli Indonsia bisa belajar dari sekitar 40-an negara yang telah melaksanakan pemilu, baik nasional maupun lokal di masa pandemi.
Bahkan, Amerika Serikat juga sedang melangsungkan pemilu presiden hingga November ini. Padahal jumlah kasus terpapar Covid-19 di negara Paman Sam, jauh lebih besar daripada di Indonesia.
"Indonesia adalah negara yang terakhir akan melaksanakan pemilu dari seluruh negara di dunia di tahun 2020 ini," pungkas Doli. (gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang