JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengaku pernah dihubungi oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, yang mengeluhkan soal koruptor yang tidak bermalam di dalam tahanan tapi malah bisa tidur di rumah. Menurut Abraham, Denny mengaku keteteran menghadapi persoalan itu.
"Kemarin Wamenkumham Denny, sempat menelepon saya. Dia juga sangat tidak punya kemampuan lagi untuk bisa tangani masalah yang seperti itu. Karena kata dia susah memantaunya," ujar Abraham di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).
Bahkan, kata Abraham, Denny meminta tolong kepada KPK agar tahanan korupsi yang sudah mendapat vonis berkekuatan hukum tetap (inkcracht) dari pengadilan, ditahan di rumah tahanan (Rutan) KPK saja. Tahanan itu termasuk mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
"Saya bilang, 'Pak kita lihat dulu, kan ini ada aturan-aturan. Kalau sudah inkracht harus ditempatkan di Rutan negara'," ucap Abraham menirukan ucapannya ke Denny.
Abraham menambahkan, permintaan Denny itu menjadi salah satu bukti bahwa memang ada tahanan koruptor yang mudah keluar masuk Lembaga Permasyarakatan (Lapas). Hanya saja, Abraham enggan menjelaskan nama koruptor yang bisa keluar lapas dan tidur nyenyak di rumah itu.
"Wallahu a'lam (hanya Allah yang tahu,red). Saya tidak bisa sebutkan namanya. Tapi Pak Denny menelpon saya, tentang kewalahan dia mengontrol perilaku-perilaku para koruptor yang bisa dengan bebas (keluar masuk Lapas)," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santoso, Teroris Poso Diduga Terkait Kelompok Abu Roban
Redaktur : Tim Redaksi