jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono merasa prihatin dengan hukuman yang diterima PSSI dari Federasi Sepak Bola Asia (Asian Football Confederation/AFC) sebesar USD 2 ribu atau setara Rp 27 juta.
“Bukan soal jumlahmya, melainkan soal PSSI yang tidak tahu aturan. Bisa saja tahu aturan, tetapi budaya melanggar aturan itu mereka praktikkan kembali," ujar Suhendra, Minggu (21/7).
BACA JUGA: Suhendra Hadikuntono Bekerja dalam Sunyi
Menurut Suhendra, hukuman dari AFC juga memalukan. Bukan saja bagi PSSI, melainkan juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, interaksi PSSI dengan pihak luar negeri membawa nama Indonesia.
BACA JUGA: Komisioner KPSN Pimpin Tim ke VVIP ASEAN Championship 2019
BACA JUGA: Komisioner KPSN Pimpin Tim ke VVIP ASEAN Championship 2019
"Hukuman AFC itu menampar muka bangsa Indonesia, bukan hanya PSSI," tegasnya.
Ke depan, Suhendra berharap kasus ini tidak terulang lagi. Menurut dia, PSSI membutuhkan nakhoda yang baru dan tidak terkontaminasi rezim saat ini.
BACA JUGA: Komisioner KPSN Masih Punya Peluang Jadi Pimpinan KPK
Menurut dia, nakhoda baru itu ialah Komisaris Jenderal Mochammad Iriawan alias Iwan Bule.
KPSN sendiri sudah resmi mengusung mantan Kapolda Jawa Barat yang kini Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu.
"Kalau masih dipimpin sosok yang terkontaminasi rezim saat ini, jangan berharap PSSI akan berubah," terangmya.
Sebelumnya, AFC menjatuhkan hukuman denda ke PSSI gara-gara uji coba Selangor FA dengan dua klub Indonesia pada 2018.
Komite Etik dan Displin AFC dalam putusan pada 12 Juli 2019 menjatuhkan hukuman itu kepada PSSI sebagai konsekuensi dari dua laga uji coba Selangor FA melawan Madura United dan Persija Jakarta.
Selangor FA dua kali beruji coba di Indonesia dengan menghadapi Madura United pada 4 September 2018 dan Persija Jakarta pada 6 September 2018.
Dalam putusannya, Komite Etik dan Displin AFC menyebut pertandingan internasional tersebut digelar tidak sesuai regulasi atau aturan yang berlaku.
AFC merujuk Pasal 11.10 dari Regulation Governing International Matches, yang berbunyi,
"Setiap tim yang bertanding harus meminta persetujuan dari federasinya masing-masing. Setelah diterima, tim yang bertanding melapor ke federasi tuan rumah.
Federasi tuan rumah perlu mengajukan persetujuan akhir kepada AFC selambat-lambatnya 14 hari sebelum tanggal pengajuan laga digelar,” bunyi pernyataan AFC.
Total denda USD 2 ribu atau setara Rp 27 juta dijatuhkan AFC kepada PSSI atas dua pertandingan tersebut yang harus dibayarkan maksimal 30 hari setelah putusan.
AFC juga memperingatkan PSSI untuk tidak mengulang kesalahan yang sama dengan ancaman akan memberikan hukuman yang lebih berat.
Selangor FA kalah 1-4 dari Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura.
Namun, Selangor FA menang 2-1 atas Persija Jakarta di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Figur yang Berani Melawan Mafia Bola di Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil