Ketua KPSN Ungkap Konsekuensi Perjuangan Perbaiki PSSI

Sabtu, 23 Maret 2019 – 16:14 WIB
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional Suhendra Hadikuntono. Foto: KPSN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku mendirikan organisasi yang dipimpinnya karena merasa prihatin atas kondisi olahraga si kulit bundar.

Selama ini sepak bola Indonesia tidak bisa bersaing di pentas internasional. Salah satu penyebabnya ialah adanya praktik pengaturan skor.

BACA JUGA: FIFA Larang Ezra Walian Tampil, Ini Kata PSSI

Suhendra pun menggunakan KPSN untuk memberantas pengaturan skor serta menghadirkan perubahan di tubuh PSSI ke arah yang lebih baik.

Dia menjelaskan, KPSN ingin mengembalikan khitah PSSI sebagai alat perjuangan dan pemersatu bangsa.

BACA JUGA: Ada Exco yang Tidak Tahu Gusti Randa jadi Plt Ketum PSSI

Suhendra sekaligus menepis klaim salah satu jurnalis yang menyebut KPSN bertujuan melengserkan Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum PSSI.

“Bahwa dalam perjuangan ke arah PSSI yang lebih baik itu ada pihak-pihak yang menjadi korban, misalnya ketua umum mundur atau Plt ketua umum menjadi tersangka, itu konsekuensi perjuangan,” kata Suhendra, Sabtu (23/3).

BACA JUGA: Jadwal Pemeriksaan Joko Driyono Mundur dan Mundur Lagi

Menurut Suhendra, perjuangan ke arah yang lebih baik memang membutuhkan pengorbanan.

“Revolusi kadang-kadang memang menelan anak kandungnya sendiri,” ujar Suhendra.

Dia jug menjawab dengan diplomatis mengenai tudingan balas dendam setelah partainya kalah melawan Edy pada Pilkada Sumut 2018.

"Jika saya kalah di Sumut, tetapi menang di PSSI, skor jadi 1-1. Ingat, ada 30-an juta massa mengambang yang tadinya berada di bawah pengaruh Gubernur Edy Rahmayadi yang salah satu partai pengusungnya adalah Gerindra, kini sudah saya netralkan dan kemudian mendukung Pak Jokowi,” ujar Suhendra. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persik Kediri: PSSI Masih Tunggak Hadiah Juara Liga 3


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler