Ketua KPU RI Dipecat, Bang Jeirry: Sudah Ditunggu Banyak Orang

Kamis, 04 Juli 2024 – 04:44 WIB
Ketua KPU Hasyim Asyari. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow ikut menanggapi putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memecat Hasyim Asy'ari dari jabatannya sebagai ketua KPU RI.

Menurut Jeirry, putusan DKPP yang memecat Hasyim Asy'ari karena terbukti melanggar etik terkait perbuatan asusila, memang sudah ditunggu banyak orang.

BACA JUGA: DKPP Pecat Ketua KPU, Pimpinan Komisi II: Menurut Saya Ini Sangat Buruk 

“Sebab semestinya pemberhentian Ketua KPU RI tersebut sudah dilakukan dalam dalam kasus asusila sebelumnya,” kata Jeirry Sumampow dalam keterangannya, Rabu (3/7).

Meski agak terlambat, kata Jeirry, putusan DKPP ini sudah tepat agar tidak jatuh korban lagi ke depan.

BACA JUGA: Mbak CAT Korban Asusila Ketua KPU Hasyim Asyari Buka Suara, Begini Kalimatnya

Di samping itu, integritas KPU sebagai lembaga terhormat memang perlu dijaga dalam rangka pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang tahapannya sedang berlangsung.

“Paling tidak putusan DKPP ini bisa membuat publik sedikit lega.”

BACA JUGA: Soal Dugaan Pelecehan Seksual Ketua KPU, Komnas Serahkan ke DKPP

“Sebab bisa saja kasus seperti ini dijadikan bahan untuk menyandera KPU untuk tidak netral dalam Pilkada Serentak 2024 ini,” sambung Jeirry.

Lebih lanjut dia mengatakan, dulu publik banyak curiga, persoalan persoalan etik yang menimpa Ketua KPU dijadikan alat untuk menyandera KPU agar bersikap tidak profesional dan tidak independen dalam proses Pemilu. Dijadikan alat untuk mengatur KPU mengikuti kemauan pihak yang berkepentingan terhadap Pemilu.

“Kuat dugaan bahwa ketidaknetralan dan ketidakprofesional KPU dalam Pemilu lalu disebabkan oleh hal seperti itu. Jadi KPU dipaksa dan "terpaksa" mengikuti kemauan pihak yang berkepentingan, sebab jika tidak maka kasus-kasus etiknya bisa diangkat dan diperkarakan,” kata Jeirry.

Putusan pemberhentian Hasyim Asy'ari ini, menurut Jeirry, juga menunjukkan bahwa KPU memang memiliki persoalan internal yang akut.

Banyak kebijakan yang aneh dan tak sesuai dengan nilai, prinsip dan norma pemilu yang baik dan benar. KPU seolah abai dengan banyak substansi berpemilu yang baik dan benar.

Menurut Jeirry, banyaknya masalah dan kontroversi yang muncul terkait dengan KPU dalam menjalankan tahapan Pemilu sebelumnya dan Pilkada kini agaknya sedikit banyak dipengaruhi oleh perilaku perilaku yang tak terpuji, yang selama ini memang tak terungkap ke publik. Sebab KPU dibuat tak fokus dalam menjalankan tahapan dan proses Pemilu secara serius dan substansial.

“Jadi dengan pemberhentian Ketua KPU RI ini, kita berharap KPU bisa memperbaiki diri dan bisa lebih profesional dan independen dalam melaksanakan tahapan Pilkada Serentak ini,” pungkas Jeirry Sumampow. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler