Ketua MPR Ajak Masyarakat Tak Reaktif soal Palu Arit

Selasa, 10 Mei 2016 – 15:01 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat berkunjung ke gedung Lawang Sewu, sebuah bangunan tua di Semarang, Senin (9/5). Foto: MPR for JPNN.Com

jpnn.com - SOLO - Akhir-akhir ini marak kabar tentang beredarnya gambar palu arit yang lebih dikenal sebagai lambang Partai Komunis Indonesia (PKI). Pro dan kontra pun muncul karena semakin banyak saja orang-orang yang terang-terangan menggunakan atribut dengan logo organisasi terlarang itu.

Namun, Ketua MPR Zulkifli Hasan justru meminta masyarakat tak perlu reaktif dengan pihak-pihak yang mengenakan atribut palu arit. Sebab, katanya, bisa jadi kalangan muda yang banyak mengenakan logo palu arit hanya untuk bergaya saja.

BACA JUGA: Lagi, HMI Goyang Saut Situmorang

"Jangan terlalu reaktif menyikapi soal palu arit. Mungkin saja mereka anak muda yang memakai itu hanya untuk gaya-gayaan saja,” ujarnya usai mengadakan bersilaturahmi dengan ulama Solo, Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf, Selasa ( 10/5 ).

Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, bisa jadi anak-anak muda yang mengenakan palu arit juga tak tahu maknanya.  “Banyak kan anak muda yang menggambar apa saja walaupun tidak mengerti maknanya hanya untuk gaya," ulasnya.

BACA JUGA: Situs Porno Ibarat Makanan Lezat Mengandung Kolesterol Tinggi

Karenanya Zulkifli mengharapkan kalangan yang mengenakan palu arit untuk bergaya sebaiknya cukup diberi penyuluhan dan pemahaman.  Tapi jika memang mereka berniat untuk melakukan penyebaran pemahaman komunis dengan sengaja itu, lanjutnya, maka hal itu sama saja bertentangan dengan nilai Pancasila yang sangat luhur.

Ia menegaskan, ada proses hukum bagi pihak yang menggunakan palu arit untuk menyebarkan komunisme. "Jika itu kesengajaan maka diproses saja sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.(adv/ara/jpnn)

BACA JUGA: Bupati Klaim tak Terima Duit dari Annas

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuk Buruan, Beli Tiket Kereta Api di Tokopedia Lebih Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler