jpnn.com, SEOUL - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong investor asal Korea Selatan (Korsel) meningkatkan investasinya di Indonesia.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet saat bertemu dengan para pengusaha nasional Korsel di acara jamuan makan malam di Samcheonggak, yaitu sebuah rumah makan tradisional Korea terkenal yang berada di daerah Seongbuk-dong, Seoul, Korsel.
BACA JUGA: Sultan Dorong Investasi Lebih Banyak Didistribusikan ke Daerah
Dalam pertemuan hadir di antaranya CEO Pax Global Group Michael Souceo, CEO Daewoo Oil and Gas Daegon Kim, dan Ketua Daewoo Global Management Institute Byung-Ju Chang.
Meski kedatangan Bamsoet di negeri Gingseng bukan kunjungan resmi, namun langkah ini merupakan bagian dari diplomasi kuliner, menghormati sajian khas tradisional negara yang dikunjungi sembari membicarakan berbagai prospek hubungan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya yang bisa dibangun oleh Indonesia dan Korsel.
BACA JUGA: Indonesia-Korsel Perkuat Hubungan Bilateral, Puan Berharap Investasi Ditingkatkan
"Ada beberapa hal yang kami bahas, di antaranya investasi di pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, eksplorasi minyak dan gas di berbagai wilayah Indonesia, hingga kerja sama biomedis yang kini sedang menjadi tren investasi menjanjikan dunia," ujar Bamsoet seusai makan malam dengan berbagai tokoh ekonomi Korea didampingi Wakil Duta Besar RI untuk Korsel Zelda Wulan di Seoul, Sabtu (7/5) malam.
Ketua DPR RI ke-20 itu juga menyampaikan berbagai pertemuan dengan tokoh ekonomi Korsel juga bagian dari upaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia dengan Korsel agar tidak terus menerus mengalami defisit.
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Investasi Konglomerat Korsel di Indonesia
Dia mencontohkan pada tahun lalu total nilai perdagangan Indonesia dengan Korsel tercatat sebesar USD 18,47 miliar, ekspor Indonesia ke Korsel sebesar USD 8,98 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Korsel USD 9,42 miliar, sehingga defisit pada Indonesia mencapai USD 446,7 juta.
"Tahun 2020, neraca perdagangan Indonesia - Korsel defisit sebesar USD 341,8 juta, serta tahun 2019 defisit mencapai USD 1,18 miliar," bebernya.
Sebelumnya pada Jumat (6/5), Bamsoet juga telah bertemu pimpinan atau administrator National Agency for Administrative City Construction (NAACC) atau Kepala Otorita Nasional Pembangunan Kota Sejong Mr Park Mooik.
Pertemuan tersebut sekaligus dirangkai dengan meninjau perkembangan pembangunan Kota Sejong, ibu kota administratif Korsel yang dibangun untuk menggantikan Seoul.
Selain itu, Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga bertemu dua anggota parlemen Korea Mr Hong Seong-guk dan dan Mr Kang Joon-hyun untuk memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden Korsel yang baru Mr Yoon Suk-yeol yang akan dilantik pada 10 Mei nanti.
"Kami berharap di bawah kepemimpinan presiden yang baru dan dengan dukungan parlemen, Korsel bisa tetap menjadi mitra strategis bagi Indonesia, baik dalam hal peningkatan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, teknologi, hingga pertahanan dan keamanan negara," ujarnya.
Bamsoet juga diagendakan mengunjungi Hyundai Motor Company untuk melihat langsung mobil listrik Hyundai Genesis G80 Electrified special edition yang akan digunakan untuk para kepala negara G20 selama acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar Bali pada Oktober 2022.
Selain itu, Bamsoet juga berencana mengunjungi terowongan penetrasi atau perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara sebelum kembali ke Jakarta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi