jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung kolaborasi Pemuda Pancasila dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Wujud kolaborasi itu tertuang dalam nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani Ketua Umum Pemuda Pancasila KPH Japto Soerjosoemarno bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid terkait kerja sama membangun minimal seribu Warung Pancasila yang tersebar di berbagai daerah.
BACA JUGA: Pesan Penting Ketua MPR Bambang Soesatyo untuk Seluruh Anak Bangsa, Terus Dijaga!
Menurut Bamsoet yang akrab disapa, MoU tersebut menguatkan eksistensi Pemuda Pancasila, khususnya di bidang pemberdayaan sosial dan ekonomi.
"Warung Pancasila akan menyediakan berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat. Jika telah berkembang bisa ditingkatkan menjadi Koperasi Pancasila sehingga semakin menggerakkan ekonomi dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat," kata Bamsoet seusai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut dalam acara perayaan harlah ke-63 tahun Pemuda Pancasila sekaligus pembukaan Rakornas Pemuda Pancasila, Jumat (18/11).
BACA JUGA: Pemuda Pancasila Satu Komando, Dukung Anies Baswedan jadi Capres
MoU dengan Kadin Indonesia tersebut juga semakin memantapkan eksistensi Pemuda Pancasila dengan prinsip 5 P sebagaimana Arsjad Rasjid, yakni Peace, Prosperity, People, Planet, dan Partnership.
"Peace bermakna Pemuda Pancasila senantiasa hadir untuk menjaga perdamaian bangsa," jelas Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila.
BACA JUGA: Bamsoet Serukan Masyarakat NTB Terapkan Nilai Luhur Pancasila
Sementara itu, prosperity bermakna kehadiran Pemuda Pancasila harus memberikan kemakmuran kepada setiap kadernya.
Kemudian people bermakna Pemuda Pancasila harus mampu mengembangkan skill dan leadership para kader.
"Planet bermakna Pemuda Pancasila turut aktif menjaga lingkungan dan alam serta partnership yang bermakna Pemuda Pancasila senantiasa mengedepakan gotong royong dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika," papar pria yang sekarang juga menjabat sebagai Waketum Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan itu, Bamsoet mengulas kembali sejarah Pemuda Pancasila yang lahir pada 28 Oktober 1959 atau bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-31.
Didirikan para tokoh pejuang bangsa, seperti Jenderal AH Nasution dan Jenderal Ahmad Yani untuk mengawal Dekrit Presiden 5 Juli 195 sekaligus menjaga ideologi Pancasila dari gangguan ideologi komunisme yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa.
"Semangat para pendiri dalam menjaga ideologi Pancasila ini masih terus dijaga setiap kader Pemuda Pancasila yang kini sudah mulai menembus sepuluh juta anggota, tersebar di berbagai daerah, sekaligus tersebar di berbagai partai politik, profesi, dan golongan," kata Ketua DPR RI ke-20 itu.
Karena itu, kata Bamsoet, tidak heran jika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin berkenan bergabung memperkuat Pemuda Pancasila dengan menjadi anggota kehormatan.
Di acara tersebut, Bamsoet juga menyematkan tanda penghormatan Satya Khusus kepada para pendiri dan tokoh Pemuda Pancasila yang telah berjasa membesarkan organisasi kemasyarakatan tersebut.
Pasalnya, berkat perjuangan seluruh kader, khususnya para pendiri dan tokoh, memasuki usianya yang ke-63 tahun Pemuda Pancasila terus konsisten menjaga, merawat, melestarikan, dan mengamalkan ideologi Pancasila.
Turut hadir para pengurus Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (MPN PP), antara lain Ketua Umum KPH Japto Soerjosoemarno, Sekretaris Jenderal Arif Rahman, Bendahara Umum Popo Parulian, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, Wakil Ketua Umum Ahmad HM Ali, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, dan MPO sekaligus Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi