Bamsoet Serukan Masyarakat NTB Terapkan Nilai Luhur Pancasila

Jumat, 30 September 2022 – 23:37 WIB
Ketua MPR RI Bambang memberikan Sosialisasi Empat Pilar sekaligus pembukaan Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Jumat (30/9). Ilusrasi Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, MATARAM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut bangga dan bersyukur orientasi publik pada negara-bangsa Indonesia sangat positif.

Sebanyak 95,6 persen responden merasa bangga menjadi orang Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang dipublikasikan pada Juni 2022.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Kendaraan Listrik KTT G-20 Diserahkan ke Pemprov Bali, Ini Alasannya

Kajian ini sejalan dengan survei Gallup Poll yang mencatat bahwa sekitar 75,4 persen masyarakat Indonesia memiliki jiwa patriot tinggi, dan bersedia ikut berperang mempertahankan negara.

"Hasil survei tersebut bukan berarti kita boleh berpuas diri, mengingat pekerjaan rumah kebangsaan masih banyak yang belum selesai. Dari tingkat yang paling elementer, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila belum optimal dengan skor 64,6 atau dalam kategori sedang," ujarnya.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Komunitas Otomotif Masifkan Sosialisasi Keselamatan Berkendara

Hal itu dikatakan Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus pembukaan Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, NTB, Jumat (30/9).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan kehidupan kebangsaan diperhadapkan pada berbagai paradigma, yang menjadi antitesis dari nilai-nilai luhur Pancasila. 

BACA JUGA: Ketua Parlemen Rusia Ingin Bertemu, Bamsoet Merespons Begini

Dalam realitas sosial, masih dapat dirasakan adanya upaya merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, khususnya melalui gerakan radikalisme. 

Masih ada penciptaan segregasi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Masih ada perilaku korup yang terus merusak sendi-sendi pembangunan negara.

"Terkait radikalisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan indeks potensi radikalisme pada 2020 masih di kisaran 12 persen yang mayoritasnya didominasi generasi muda. BNPT mencatat konten keagamaan yang tersebar di dunia maya sekitar 67,7 persen di antaranya terindikasi bernuansa intoleran dan radikal," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, terkait perilaku korup, laporan Transparency International Indonesia pada 25 Januari 2022 memperlihatkan indeks persepsi korupsi (IPK) di Indonesia memperoleh skor 38, di bawah rata-rata IPK global, yakni 43.

"Terkait penegakan hukum yang berkeadilan, sekitar 37,7 persen responden menilai kondisi penegakan hukum saat ini berada dalam kondisi buruk, bahkan 8,1 persen menilai sangat buruk. Angka ini lebih tinggi dibandingkan persepsi publik yang menilai penegakan hukum di Indonesia sudah baik, sekitar 25 persen," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum SOKSI ini menambahkan, dalam waktu dekat, bangsa Indonesia dihadapkan pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. 

Kader Pemuda Pancasila banyak yang maju dalam kontestasi tersebut. Pemuda Pancasila memang tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana.

"Satu hal yang harus senantiasa diingat, dalam memenangkan saudara seperjuangan, setiap kader Pemuda Pancasila harus tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Sehingga Pemilu dan Pilkada sebagai pesta demokrasi rakyat bisa berjalan aman dan damai, tidak berujung pada perpecahan bangsa. Karena itu, setiap kader Pemuda Pancasila harus menjadi teladan, yang mampu menjaga masyarakat dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dengan memperkeruh keadaan," kata Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler