Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Harus Ada Langkah Serius Kuatkan Nilai-nilai Kebangsaan

Rabu, 26 Juni 2024 – 20:25 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri, tengah) saat hadir dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama PPPAU yang mengangkat tema 'Pancasila sebagai Pemersatu dan Pedoman di Tengah Tantangan Global ke Depan' yang berlangsung di Jakarta, Rabu (26/6). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan harus ada langkah-langkah serius untuk menguatkan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan, khususnya kepada generasi muda.

Hal ini disampaikan Bamsoet sapaan akrabnya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama Persatuan Putra-Putri Angkatan Udara (PPPAU) di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).

BACA JUGA: Terima Pin sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina IKA Unpad, Bamsoet: Kehormatan Bagi Saya

Penerima Brevet dan Wing Kehormatan Penerbang Pesawat Tempur TNI AU itu menyampaikan Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjadi titik temu dan menyatukan beragam arus pemikiran memiliki peran fundamental dalam mempersatukan bangsa yang majemuk dalam keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa.

Pancasila terbukti mampu mempersatukan bangsa Indonesia dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah sehingga sampai saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang besar.

BACA JUGA: Pimpinan MPR Nilai Putusan MKD untuk Bamsoet Cacat Prosedural

Sebagai ideologi dan dasar negara, nilai-nilai Pancasila menjadi jiwa yang menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila menjadi sumber jati diri bangsa, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.

"Pancasila juga menjadi landasan pokok dan fundamental bagi penyelenggaraan negara. Rumusan sila-sila Pancasila secara yuridis-konstitusional sah, berlaku dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat serta setiap warga negara, tanpa terkecuali," terang Bamsoet.

Ketua ke-20 DPR itu menyampaikan Pancasila sebagai ideologi bangsa sejatinya merupakan ideologi terbuka dalam menyerap berbagai nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Namun, di tengah tantangan global dan laju peradaban, baik saat ini maupun di masa depan, implementasi nilai-nilai Pancasila akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis.

Bamsoet mengungkapkan derasnya arus globalisasi yang ditopang oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi telah menghantarkan begitu banyak ideologi alternatif yang masuk melalui beragam media informasi sehingga yang mudah dijangkau oleh segenap anak bangsa.

Misalnya, masuknya paham radikalisme, ekstremisme, bahkan termasuk gaya hidup hedonisme dan konsumerisme.

"Selain itu, munculnya fenomena eksklusivisme sosial telah mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, serta gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA," kata Bamsoet.

Dia menyampaikan berbagai tantangan kebangsaan yang ada merupakan sebuah sinyal bahwa harus ada langkah-langkah serius untuk menguatkan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan, khususnya kepada generasi muda bangsa.

Sebab, kata Bamsoet mengingatkan, generasi muda bangsa adalah sumber daya manusia yang akan menjadi tumpuan dinamisator dan generator bagi pembangunan nasional.

"Di tangan generasi muda, wajah peradaban dan gambaran masa depan bangsa dan negara Indonesia akan ditentukan," tegasnya.

Menurut Bamsoet, di sinilah pentingnya menghadirkan penguatan ideologi dan semangat nasionalisme bagi generasi muda bangsa.

"Tujuannya agar tidak menjadi generasi yang cerdas dan terampil, tetapi miskin karakter, dan tercerabut dari akar budaya bangsanya sendiri," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut mewakili KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono, yakni Asisten Potensi Dirgantara KASAU Marsekal Muda Andi Wijaya, Asisten Potensi Dirgantara Komando Operasi Udara Nasional Marsekal Pertama Fajar Adriyanto, dan Ketua Umum Persatuan Putra-Putri Angkatan Udara (PPPAU) Fastabiqul Khairat. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler