Ketua MPR: Bangsa Kita Punya Harga Diri

Selasa, 17 Januari 2017 – 16:28 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) saat memberikan keterangan pers sebelum menyampaikan sosialiasi Empat Pilar MPR di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (17/1). Foto: Restu Fajri/Humas MPR

jpnn.com - jpnn.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan tampaknya juga gerah dengan fenomena maraknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal di Indonesia.

Dia meminta siapa pun yang menemukan indikasi adanya TKA illegal, agar secepatnya melaporkan ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Kantor Imigrasi.

BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa UMS Antusias Sambut Ketua MPR

“Kalau jelas-jelas melanggar hukum, ya harus dideportasi,” cetusnya saat memberikan keterangan pers sebelum menyampaikan sosialiasi Empat Pilar MPR di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (17/1).

Dia menekankan bahwa masalah ini juga terkait dengan harga diri bangsa.

BACA JUGA: Modernisasi Alat Pertanian Untuk Kedaulatan Pangan

“Warga kita buka warung di luar negeri, susahnya minta ampun. Negara kita punya harga diri. Aparat hukum pasti bertindak jika ada tenaga kerja asing ilegal,” ucapnya lagi.

Penegasan Zulkifli disampaikan lagi, saat berbicara di hadapan ratusan mahasiswa UMS.

BACA JUGA: Santri Hidayatullah Harus Mengedepankan Kebhinekaan

Saat itu, ada salah seorang mahasiswa meminta tanggapan Zul soal maraknya tenaga kerja asing illegal dari Tiongkok.

"Saya tidak setuju hadirnya tenaga kerja ilegal," tegas Zul.

Kepada mahasiswa, dia minta agar langsung lapor ke aparat penegak hukum jika menemukan adanya TKA illegal.

"Ini merupakan salah satu bentuk bela negara," paparnya.

Diakui bahwa Indonesia adalah negara yang luas sehingga tenaga kerja asing ilegal bisa masuk ke Jawa Timur, Jawa Barat, dan daerah lainnya.

Dikatakan dalam masalah tenaga kerja ilegal jangan hanya diserahkan pada pusat. "Bisa dilaporkan di aparat desa," ujarnya.

Dikatakan Zulkifli Hasan, dirinya tidak takut akan ancaman adanya negara komunis atau gerakan radikal.

Namun, dia mengaku takut bila kesenjangan sosial terjadi. Diakui saat ini telah terjadi kesenjangan sosial, di mana ada orang yang sangat kaya namun banyak pula orang yang miskin.

Jika orang miskin tak mempunyai apa-apa, baik itu ilmu pengetahuan, harta, dan sebagainya, hal itulah yang menakutkan dirinya. "Itu yang saya takutkan," ujarnya.

"Bila mereka tak mempunyai apa-apa maka mereka mudah dirayu menjadi komunis atau radikalis," terangnya. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Buka Munas VI Syabab Hidayatullah di Batam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler