jpnn.com - JAKARTA – Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan dukungan kepada pemerintah Azerbaijan mempertahankan kedaulatan negaranya di perbatasan dengan Armenia.
Hal ini disampaikan Zulkifli Hasan, ketika menerima kedatangan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Elmar Oglu Karayev di ruang kerjanya, Rabu (3/2).
BACA JUGA: Perwira Tentara Timor Leste Ikuti Pendidikan Sesko di Indonesia
Kunjungan ini dilakukan untuk meminta dukungan pada Indonesia sebagai negara OKI. “Pemerintah Indonesia selalu bersama Azerbaijan," katanya memberi penegasan.
Dalam pertemuan itu, Elmar menyebutkan bahwa Armenia berbohong dengan menyebut negaranya hidup dalam demokrasi dan toleransi terutama terhadap umat muslim. Faktanya, warga negara Armenia justru tidak betah tinggal di negaranya sendiri hingga mengungisi ke Azerbaijan.
BACA JUGA: Polisi Belanda Latih Elang buat Menangkap Drone, Lihat Videonya
“Armenia bohong soal toleransi terhadap muslim di negaranya. Kami punya 1 juta pengungsi muslim (Armenia-red) di negara kami,'' kata Elmar, saat berdiskusi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).
Armenia, lanjut Elmar, merupakan negara yang rasis, tapi mereka melakukan propaganda lewat media setempat tentang demokrasi dan toleransi yang berlangsung di sana. Di sisi lain, Armenia tidak mengizinkan muslim hidup di negara itu.
BACA JUGA: Gara-gara ini Mudik Imlek Kacau Balau
Kondisi ini menurutnya terus berlangsung meskipun PBB telah mengeluarkan 4 resolusi damai untuk kedua negara. Tindakan represif Armenia, ungkap Elmar, telah mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.
Elmar sendiri sengaja berkunjung ke kantor MPR sebagai respon atas kedatangan Duta Besar Armenia, Anna Aghadjanian menemui Zulkifli pada 21 Januari 2016 lalu. Melalui pemberitaan di media, Elmar membaca tentang pernyataan Anna yang menyebut negaranya menjalankan demokrasi.
Karenanya, Zulkifli menekankan kepada Elmar bahwa MPR RI tidak bisa menolak kedatangan utusan negara manapun karena Indonesia berkawan dengan semua negara. Ketum PAN itu juga berjanji akan berkunjung ke Azerbaijan pada tahun ini, serta berbicara pada pemerintah Armenia tentang demokrasi.
“Dalam tahun ini saya akan datang ke negara anda dan berbicara pada Armenia agar belajar kepada Indonesia sebagai negara multi etnik tapi bisa bersatu, demokrasi berjalan. Kami akan datang untuk jelaskan posisi Indonesia, bahwa kita berkawan dengan siapa saja," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Terjun Niagara Akan Dikeringkan, ini Alasannya
Redaktur : Tim Redaksi