jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan pentingnya menjadikan momen Idulfitri sebagai perekat silaturahmi kebangsaan.
Terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami transisi dari hasil penyelenggaraan Pemilu 2024 menuju pemerintahan baru 2024-2029 di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat
“Melalui momen Idulfitri dan halalbihalal, mari kita kembali membangun kebersamaan sekaligus memperkuat persaudaraan," ujar Bamsoet seusai menghadiri open house dan halalbihalal bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4/24).
Terhadap perselisihan Pemilu 2024, Bamsoet mengajak untuk memberikan dukungan morel kepada para hakim Mahkamah Konstitusi guna mengadili dan memutus perselisihan hasil Pemilu dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya.
BACA JUGA: Seusai Salat Idulfitri, Presiden Jokowi Sambut Para Tamu Peserta Open House di Istana
"Terlalu mahal harga yang harus dibayar jika perbedaan politik dalam Pemilu malah mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa, apalagi sampai mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengapresiasi keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam memperlancar arus mudik 2024.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Berharap Idulfitri Jadi Momentum Saling Memaafkan
Diproyeksikan mudik tahun ini membawa pergerakan secara nasional sebanyak 193,6 juta orang. Lebih banyak dibandingkan Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang.
Kementerian Perekonomian RI memprediksi perputaran uang selama mudik dan Lebaran 2024 mencapai Rp 384 triliun. Lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 230 triliun.
"Jajak pendapat Litbang Kompas pada 18-20 Maret 2024 menyebutkan 55,65 persen responden menyiapkan anggaran lebih besar untuk lebaran tahun ini dibandingkan lebaran tahun lalu," ujar Bamsoet.
Terlebih pada tahun ini, Tunjangan hari raya (THR) yang dibayarkan untuk para pekerja/karyawan maupun aparatur sipil negara (ASN) sudah kembali full satu bulan gaji.
"Tidak lagi ada potongan sebagaimana pada saat pandemi dan pasca-Covid-19 beberapa tahun lalu. THR yang full satu bulan gaji, bisa menambah daya beli masyarakat yang akhirnya mendongkrak konsumsi rumah tangga dan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional," ujar Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan tidak hanya bersilaturahmi dengan para keluarga di kampung halaman, momen mudik dan halalbihalal juga bisa mendongkrak kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memperkirakan perputaran uang di sektor ini selama momen mudik dan lebaran bisa mencapai Rp 276,11 triliun.
"Angka tersebut sangat realistis. Karena selama mudik, para pemudik tidak akan hanya berdiam diri di rumah melainkan juga akan mengajak para keluarganya berwisata, kuliner, hingga menikmati berbagai pertunjukan seni dan budaya yang berada di daerahnya masing-masing.
"Mudik akan memberikan dampak besar bukan hanya bagi perekonomian nasional, melainkan juga bagi perekonomian daerah," pungkas Bamsoet.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich Batari