Ketua MPR Optimistis Pemulihan Perekonomian Indonesia Akan Membaik

Sabtu, 27 Agustus 2022 – 10:57 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan proses pemulihan perekonomian yang berjalan sejak 2021, cukup memberikan dampak positif.

Hal itu terlihat dari surplus neraca perdagangan pada 2021 yang mampu dipertahankan pada tahun ini.

BACA JUGA: Uang Kertas Baru Terbit, Bamsoet Ungkap Keunggulannya, Ada Pengaman Microlenses

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Juli 2022 tercatat surplus 29,17 miliar US dollar.

Demikian pula nilai ekspor Indonesia pada periode Januari - Juni 2022, meningkat 37,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, mencapai 141,07 miliar US dollar.

BACA JUGA: Bamsoet Ucapkan Selamat kepada Romo Benny atas Raihan Gelar Doktor

"Tidak ada alasan bagi untuk pesimis. Walaupun IMF dan Bank Dunia memperkirakan perekonomian di 66 negara akan bangkrut dan ambruk," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet saat Menutup Musyawarah Nasional Pertama Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), di Jakarta, Jumat (26/8) malam.

Wakil Ketua Partai Golkar itu menjelaskan, selain surplus neraca perdagangan, optimisme pemulihan ekonomi Indonesia berjalan baik.

BACA JUGA: Bamsoet Bersama Para Jenderal TNI-Polri Raih Runner-up Kejuaraan Menembak, Selamat

Hal tersebut terlihat dari data CEIC and Verdana Research yang memperlihatkan pendapatan pemerintah (government revenue) meningkat positif hingga 51 persen.

Tertinggi di dunia, melampaui Saudi Arabia di posisi kedua dengan 43 persen dan Brazil di posisi ketiga 30 persen.

"Hasil survei Bloomberg menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat resiko resesi yang kecil, hanya 3 persen, sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa (40 hingga 55 persen) ataupun negara Asia Pasifik (pada rentang antara 20 hingga 25 persen)," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, proyeksi IMF, PDB negara-negara ASEAN pada 2025 akan mencapai 5,2 triliun US dollar.

Dari besaran angka itu, Indonesia memiliki kontribusi sebesar 1,63 triliun US dollar, atau yang terbesar di antara negara ASEAN lainnya.

IMF juga memprediksikan bahwa ASEAN akan menjadi pasar terbesar ke-4 di dunia pada 2030.

"Merujuk pada data Survei Konsumen Bank Indonesia, tercatat Indeks Keyakinan Konsumen pada Juli 2022 mencapai 123,2, atau berada dalam zona optimistis, raihan indeks di atas 100," terang Bamsoet.

Dia menambahkan, posisi Indonesia yang saat ini menjadi pengampu Presidensi G20 juga harus bisa memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional.

Menurut kalkulasi, gelaran G20 di Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi sebesar 533 juta US dollar bagi PDB nasional, meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, mendorong terciptanya 600 ribu hingga 700 ribu lapangan kerja baru, dan menyerap 33.000 tenaga kerja di sektor UMKM.

"Berbagai faktor tersebut juga didukung tingkat capaian vaksinasi Covid-19 di tanah air, yang per 25 Agustus 2022 mencapai lebih dari 86 persen untuk dosis pertama, dan sekitar 73 persen untuk dosis kedua," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Dukung Pembangunan Menara Syariah di Pantai Indah Kapuk


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler